PEMANFAATAN BANTUAN SOSIAL KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KELURAHAN SUKANAGARA, KECAMATAN PURBARATU, KOTA TASIKMALAYA
MIA MA'ISYATUR R, 2. Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si
2021 | Tesis | MAGISTER PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANProgram Keluarga Harapan (PKH) merupakan program perlindungan sosial yang di usung pemerintah untuk menjawab problematika kemiskinan di Indonesia. Program ini masuk pada klaster pertama sebagai wujud pertolongan langsung bagi masyarakat miskin dan rentan dari jeratan kemiskinan melalui pemberian uang tunai. Disamping itu, Keluarga Penerima Manfaat PKH berhak mendapatkan bantuan sembako, KIP, KIS, subsidi gas, listrik, atau biasa disebut dengan bantuan komplementaritas. Melalui setiap bantuan yang diberikan tersebut diharapkan dapat membantu dan mempercepat upaya pengentasan kemiskinan. Namun berdasarkan hasil penelitian di beberapa daerah seperti di Rejosari Tulungagung, dan Rowosari Semarang, para penerima manfaat PKH belum memaksimalkan bantuan dengan baik. Sebagian penerima manfaat PKH disana justru menggunakan bantuan untuk memenuhi keinginan bukan untuk mencukupi kebutuhan. Tentunya banyak faktor yang melatar belakangi permasalahan tersebut terjadi, baik itu dari gaya hidup, faktor lingkungan, kurangnya pemantauan terhadap bantuan, dll. Namun tidak setiap daerah dan tidak semua keluarga penerima manfaat PKH menyikapi bantuan dengan cara yang tidak tepat, contohnya seperti di Lubuk Sarik Pesisir Selatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara serta studi dokumentasi untuk mengungkapkan peristiwa yang terjadi berdasarkan fakta dengan pemilihan informan secara purposive sebanyak 10 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana pemanfaatan bantuan sosial PKH dan faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan bantuan oleh Keluarga Penerima Manfaat PKH di Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmlaya. Sejauh ini hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua penerima manfaat PKH menyalah gunakan bantuan sosial yang diterima. Masih banyak yang memanfaatkan dana bantuan untuk mengakses pendidikan, kesehatan, pemenuhan kebutuhan dasar serta menambah modal usaha. Bantuan PKH telah menjawab kebutuhan masyarakat miskin dan rentan di Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya dalam memenuhi kebutuhan, mengakses fasilitas pendidikan, kesehatan, serta menambah modal usaha sehingga dapat membantu menambah perekonomian keluarga. Adanya bantuan sosial PKH di respon baik oleh para penerima manfaat dengan tidak menyalahgunakan bantuan yang diterima. Hal tersebut tidak terlepaps dari beberapa faktor yang melatar belakanginya baik karna faktor ekonomi, ditambah dengan pendampingan melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran serta penguatan kapasitas Keluarga Penerima Manfaat PKH. Disamping itu faktor lain yang cukup penting adalah adanya monitoring terhadap bantuan yang diterima melalui gerakan memegang KKS sendiri, pengecekkan saldo bantuan, hingga pemantauan penggunaan bantuan melalui laporan kas pengeluaran.
Program Keluarga Harapan (Conditional Cash Transfer/CCT) is a social protection program that the government has used to answer the problems of poverty in Indonesia. This program is included in the first cluster as a form of direct assistance for the poor and susceptible from poverty through the giving of cash. In addition, PKH Beneficiary Families are entitled to food aid, KIP, KIS, gas, electricity subsidies, or commonly referred to as complementary assistance. Through each assistances provided, it is expected to help and accelerate poverty alleviation efforts. However, based on the results of research in several areas such as Rejosari Tulungagung, and Rowosari Semarang, PKH beneficiaries have not maximized the use of the assistance properly. Some PKH beneficiaries there, instead using the assistance to fulfill the wishes not to fulfill the needs. Of course, there are many factors causing the problems occur, whether from lifestyle, environmental factors, lack of monitoring of the use of the assistance, etc. But not every region and not all families of PKH beneficiaries responded to the assistance in an inappropriate way, such as in Lubuk Sarik Pesisir Selatan. Based on these problems, this study uses descriptive qualitative methods through observations, interviews and research documentation to reveal problems that occur based on facts with the selection of informants purposively of 10 people. This study aims to find out how the usage of PKH social assistance and what factors affect the usage of the assistance by PKH Beneficiary Families in Sukanagara Village, Purbaratu District, Tasikmalaya City. So far, the results show that not all PKH beneficiaries misuse the social assistance received. There are still many who use the funds to access education, health, basic needs and increase business capital. PKH assistance has answered the needs of the poor and susceptible in Sukanagara Village, Purbaratu District, Tasikmalaya City in fulfilling their needs, accessing educational facilities, health, and increasing business capital so as to help adding the family economy. The existence of PKH social assistance is responded well by the beneficiaries by not misusing the assistance received. This happens regardless from several factors behind it, such as economic factors, added with the accompaniment through various activities to raise awareness and strengthen the capacity of PKH beneficiary families. In addition, other factors that are quite important are the monitoring of assistance received through the movement of holding the KKS itself, checking the balance of assistance, and monitoring the use of assistance through the cash statement of expenditures.
Kata Kunci : Kemiskinan, Program Keluarga Harapan, bantuan sosial, Pemanfaatan Bantuan.