Asosiasi antara Karakteristik Orang Tua, Rumah Tangga dan Kejadian Diare pada Anak Balita: Analisis Data Sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) Gelombang ke-5
M. NAFIS HIDAYAT, Amelia Maika, Dr., S.Sos., M.A.
2021 | Skripsi | S1 SOSIOLOGILatar Belakang: Fenomena diare pada balita telah menjadi permasalahan nasional dan global. Diare merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian balita di Indonesia dengan angka kematian yang tinggi. Diare pada anak balita dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik orang tua, karakteristik rumah tangga dan kejadian diare pada balita. Interpretasi hasil penelitian dianalisis menggunakan paradigma stratifikasi sosial. Metode : Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dengan menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey Gelombang ke-5 (IFLS-5). Responden dalam penelitian ini adalah 2.583 anak balita. Metode analisis meliputi analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik anak, orang tua, dan rumah tangga, sedangkan regresi logistik biner digunakan untuk mengetahui asosiasi antara karakteristik tersebut dengan kejadian diare. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 19% anak dalam sampel pernah mengalami diare. Seperti yang diharapkan, kejadian diare pada anak balita lebih tinggi pada ibu yang berpendidikan rendah, anak yang tinggal di pedesaan, dan mereka yang tinggal di rumah tangga yang menggunakan sumber air minum tak terlindung, namun secara statistik tidak ditemukan asosiasi yang signifikan. Kesimpulan : Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian diare pada balita relatif bervariasi menurut status sosial ekonomi. Dari segi stratifikasi sosial, risiko diare pada balita lebih besar pada rumah tangga stratifikasi sosial bawah yang menunjukkan taraf hidup yang buruk. Upaya dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk mengurangi ketimpangan status kesehatan anak, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak diare terhadap tumbuh kembang anak.
Background: The phenomenon of diarrhoea in children under five has been a national and global problem. Diarrhoea is one of the main factors causing death of children under five in Indonesia with high mortality rates. Diarrhoea in children under five can have a long-term impact on a child's development. This study aims to examine the associations of parental characteristics, household characteristics and the incidence of diarrhoea in children under five. Interpretation of findings analysed using social stratification paradigm. Methods: This study is a secondary data analysis using data from the 5th wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS-5). Respondents are 2,583 children under five years of age (toddlers). The method of analysis include descriptive and inferential analyses. Descriptive analysis used to describe the characteristics of children, parents, and households, whereas binary logistic regression is used to examine the associations of those characteristics and diarrhoeal incidence. Results: Finding shows 19% of children in the sample had experience of diarrhoea. The incidence of diarrhoea is higher among whose mother low education, lives in rural areas, and lives in a households that use unprotected drinking water sources, as expected, however associations are not statistically significant. Conclusion: Findings from this study suggest that the incidence of diarrhoea in children under five somewhat varies across socio-economic status. In term of social stratification, the risk of diarrhoeal in children under five is greater in households lower social stratum indicating poor standard of living. Efforts and synergy from various stakeholders are needed to reduce the inequality in children health status, which in turn may reduce the impact of diarrhoea on children developmental outcomes.
Kata Kunci : Diarrhoea in under-five child, IFLS-5, Parental Characteristics, Household Characteristics