ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN CURAH HUJAN TAHUN 2020-2050 TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KERENTANAN EROSI TANAH DI SUB DAS MERAWU, KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH
DONNIE KOES NUGRAHA, Dr. Bayu Dwi Apri Nugroho, S.T.P., M.Agr.;Chandra Setyawan, S.T.P., M.Eng., Ph.D.
2021 | Tesis | MAGISTER TEKNIK PERTANIANPerubahan curah hujan yang terjadi karena perubahan iklim menjadi tantangan daerah yang rentan erosi tanah, dimana salah satunya adalah Sub DAS Merawu. Penelitian ini bertujuan memrediksi curah hujan, erosivitas hujan dan perubahan tingkat kerentanan erosi tanah tahun 2020-2050 di Sub DAS Merawu, Kabupaten Banjarnegara dengan RCP 2.6, RCP 4.5 dan RCP 8.5. Prediksi curah hujan dilakukan dengan software SDSM, selanjutnya dilakukan analisa spasial dengan ArcGIS 10.4 untuk mengetahui nilai erosi tanahnya dengan metode USLE. Hasil prediksi curah hujan tahun 2020-2050 pada Stasiun Banjarnegara untuk RCP 2.6, 4.5 dan 8.5 bertambah 0,26 %; 0,60 %; 0,52 %, pada Stasiun Kalisapi untuk RCP 2.6, 4.5 dan 8.5 berkurang -1,54 %; -1,65 % dan -2,20 %. Pada prediksi erosivitas hujan di Stasiun Banjarnegara untuk RCP 2.6, 4.5 dan 8.5 bertambah 0,94 %; 1,32 %; 1,23 %, sedangkan pada Stasiun Kalisapi untuk RCP 2.6, 4.5 dan 8.5 berkurang -1,68 %; -1,79 %; -2,39 %. Sedangkan untuk prediksi perubahan tingkat kerentanan erosi pada RCP 2.6; RCP 4.5 dan RCP 8.5 untuk kategori erosi sangat ringan -0,02 %;-0,02 %;-0,03 %, kategori ringan -0,17 %;-0,17 %;-0,17 %, kategori sedang -0,05 %;-0,05 %;-0,04 %, kategori berat -0,26 %;-0,35 %;-0,37 %, kategori sangat berat naik 1,46 %;1,88 %;1,95 %. Sedangkan nilai prediksi rata-rata erosi tanah pada RCP 2.6 naik 0,86 %, RCP 4.5 naik 1,19 % dan RCP 8.5 naik 1,03 %.
Merawu Sub-Watershed is vulnerable due to soil erosion caused by change of the rainfall. This research was held to estimate rainfall, rainfall erosivity and change in soil erosion vulnerability from 2020 to 2050 in Merawu Sub-Watershed, Banjanegara District with RCP 2.6, 4.5 and 8.5. Rainfall prediction was generated from SDSM Software and combined with USLE to predict soil erosion in ArcGIS 10.4. The results showed rainfall in Banjarnegara Station at 2020-2050 with RCP 2.6,4.5 and 8.5 were increasing by +0,26 %; +0,60 %; +0,52 %, while in Kalisapi Station were decreasing by -1,54 %; -1,65 % dan -2,20 %. The rainfall erosivity in Banjarnegara Station at 2020-2050 with RCP 2.6,4.5 and 8.5 were increasing by +0,94 %; +1,32 %; +1,23 %, while in Kalisapi Station were decreasing by -1,68 %; -1,79 %; -2,39 %. The change of soil erosion vulnerability prediction showed that soil erosion in Sub-DAS Merawu at 2020-2050 with RCP 2.6,4.5 and 8.5 in very light category were -0,02 %;-0,02 %;-0,03 %, light category were -0,17 %;-0,17 %;-0,17 %, moderate category -0,05 %;-0,05 %;-0,04 %, heavy category -0,26 %;-0,35 %;-0,37 %, and very heavy category were +1,46 %;+1,88 %;+1,95 %. While the average soil erosion prediction at RCP 2.6, 4.5 and 8.5 were +0,86, +1,19% and +1,03%, respectively.
Kata Kunci : soil erosion prediction, rainfall prediction, SDSM Software, sedimentation prediction, Merawu Sub-Watershed