PLATELETCRIT SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR PADA PASIEN SINDROMA KORONER AKUT USIA LANJUT SELAMA PERAWATAN DI RUANG INTENSIF JANTUNG

ANITA SEPTIANA MARIA, Dr.dr. I Dewa Putu Pramantara, SpPD, KGer.; dr. Anggoro Budi H, PhD, SpPD,KKV, SpJP-

2021 | Tesis-Spesialis | ILMU PENYAKIT DALAM

Latar belakang. Morbiditas dan mortalitas pasien sindroma koroner akut (SKA) sangat tinggi sehingga penting untuk dilakukan stratifikasi faktor risiko. Pada penelitian Urgur et al didapatkan hasil plateletcrit berperan penting untuk memprediksi mortalitas pada pasien STEMI. Akpinar et al menemukan bahwa plateletcrit memiliki korelasi signifikan sebagai predictor coronary slow flow phenomenon dan berkorelasi dengan worse cardiovascular outcome. Proses penuaan dikaitkan dengan perubahan aktivitas trombosit dan tingkat penyakit vaskular yang lebih tinggi. Pengaruh penuaan terhadap fungsi trombosis belum sepenuhnya jelas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Hipotesis pada penelitian ini adalah plateletcrit yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya kejadian kardiovaskular mayor (KKM) pada pasien sindroma koroner akut usia lanjut selama perawatan di ruang intensif jantung. Tujuan. Mengetahui peran plateletcrit sebagai faktor risiko terjadinya kejadian kardiovaskular mayor pada pasien sindroma koroner akut usia lanjut. Metode. Kami melakukan pengumpulan sampel pasien usia lanjut yang mengalami SKA pada periode Januari 2016 - Desember 2019, mencatat data plateletcrit serta ada tidaknya kejadian KKM. Data akan diolah dalam SPSS untuk mencari cut off nilai plateletcrit yang menjadi faktor risiko terjadinya KKM pada pasien usia lanjut di RSUP Dr. Sardjito. Hasil Penelitian : Sebanyak 174 subjek penelitian terdiri dari 58 grup KKM dan 116 non KKM, didapatkan hasil platelecrit 0.35 meningkatkan risiko KKM dengan nilai p=0.046 dan OR=5.49. Kesimpulan : Plateletcrit bermakna secara statistik terhadap kejadian KKM pada pasien sindroma koroner usia lanjut yang di rawat di ruang intensif jantung.

Background. The morbidity and mortality of patients with acute coronary syndrome (ACS) are very high so it is important to do risk factor stratification. In Urgur et al was found that plateletcrit plays an important role in predicting mortality in STEMI patients. Akpinar et al found that plateletcrit had a significant correlation as a predictor of a coronary slow flow phenomenon and correlated with a worse cardiovascular outcome. The aging process is associated with altered platelet activity and a higher rate of vascular disease. The effect of aging on thrombotic function is not yet fully clear, so further research is needed. The hypothesis in this study is that high plateletcrit increases the risk of major cardiovascular events (MACE) in elderly acute coronary syndrome patients during intensive care in the heart. Objective. To determine the role of plateletcrit as a risk factor for major cardiovascular events in elderly acute coronary syndrome patients. Method. We collected samples of elderly patients who experienced ACS in the period January 2016 - December 2019, recorded plateletcrit data and whether there were MACE incidents or not. The data will be processed in SPSS to find a cut off of plateletcrit values which are a risk factor for the occurrence of KKM in elderly patients at Dr. Sardjito. Result : A total of 174 study subjects consisted of 58 MACEand 116 non-MACEgroups, the results showed that platelecrit >=0.35 increased the risk of MACE with a value of p = 0.046 and OR = 5.49. Conclusion : Plateletcrit is statistically significant to the incidence of MACE in elderly coronary syndrome patients who are treated in cardiac intensive care units.

Kata Kunci : Plateletcrit, kejadian kardiovaskular mayor, Plateletcrit, major adverse cardiovascular events