THE FRAMING OF PAPUA PROTESTS ON TEMPO.CO AND REUTERS
ALMAS RIFQI DARMAWAN, Dr. B. R. Suryo Baskoro, M.S
2021 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKMedia berita merupakan salah satu alat komunikasi yang menghubungkan negara-negara di dunia. Berita memiliki kontribusi dalam penyaluran isu yang terjadi di berbagai tempat di belahan bumi. Di dalam sebuah artikel dari media berita yang dipilih pembaca, ada sebuah gagasan yang menunujukkan pandangan dari media tersebut terhadap isu yang ditulis di artikel mereka, dan hal tersebut disebut dengan framing. Penelitian ini menujukkan bagaimana media melakukan framing dari sebuah isu. Sedangkan, isu yang digunakan pada penelitian ini adalah isu tentang protes yang terjadi di Papua setelah terjadinya penyergapan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya pada 17 Agustus 2019. Hal ini sudah menyebar di banyak media, baik domestik maupun internasional. Lalu, bagaimana sebuah media melihat isu ini merupakan hal yang penting untuk linguis dan orang-orang kebanyakan karena hal tersebut mampu mempengaruhi cara pandang dan berpikir terhadap isu tersebut. Dua media telah ditentukan untuk penelitian ini, yaitu Tempo.co dan Reuters. Penelitian ini berfokus pada cara framing diterapkan pada artikel mereka di bawah isu protes Papua dengan menggunakan dimensi framing milik Pan dan Kosicki yaitu dimensi sintaktikal, dimensi skrip, dimensi tematik, dan dimensi retoris. Lalu diperdalam dengan analysis van Leewuen tentang sitem nominasi yang merepresentasikan keunikan suatu actor atau partisipan pada sebuah artikel. Penelitian ini juga membahas tentang bagaimana kemunculan aktivis di artikel mereka. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, ada beberapa langkah yang diambil seperti mengumpulkan data, menyortir data, dan menganalisis data tersebut. Data yang digunakan merupakan data textual dari artikel Tempo.co dan Reuters dari tanggal 19 Agustus-31 Agustus 2019. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa empat dimensi framing telah digunakan dengan baik, dan ketermunculan aktivis hanya terjadi pada artikel milik Reuters. Indikasi yang muncul ialah tentang persatuan bangsa, Tempo memilih untuk tidak meliput suara aktivis karena memiliki potensi buruk untuk kesatuan bangsa, namun hal tersebut terjadi sebaliknya pada artikel milik Reuters.
News media is considered as a tool of communication that connects countries in the world. It contributes issues or events that happen in certain places in the world. Within the article of the media chosen by readers, there is an idea that picture the media's point of view toward an issue they have written in the article and it is called as framing. This research presents how the media do the framing of certain issue. The issue that is used in this research is about Papua protests against the discrimination of Papuan students in Surabaya. It happened after the detention of the students during the Independence Day of Indonesia, August 17th, 2019. This event has been covered whether in domestic or international media. Thus, the way media covers this event is matter to linguists and people because it will affect their way of thinking and seeing the issue. Two media have been chosen for this research, both media are Tempo.co and Reuters. This research focuses on how framing is applied in their article under the issue of Papua Protests by using Pan and Kosicki framing dimensions and deepen the analysis using van Leeuwen nomination system that represents unique identity of one participant. The research also discusses how activists are portrayed in both medias. To get the data, several steps were taken namely collecting, sorting, and analyzing the data. The data was published news articles from Tempo.co and Reuters of United States under certain period of time from August 19 to August 31, 2019. The results of this research are all four dimensions are well applied by both media, and the portrayal of activists is only found in Reuters. The indication is about the unity of the nation. Tempo tends to not cover the activist's voice due to its potency to ruin the unity of the nation, but it is vice versa for Reuters articles.
Kata Kunci : Papua Protests, Framing, News Media, Tempo, Reuters