Pengaruh Upah Minimum terhadap Pengangguran Berpendidikan Rendah di Indonesia
RIZKI ARIFIN, Diny Ghuzini, S.E., M.Ec., Ph.D.
2021 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanIndonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, mempunyai angkatan kerja yang sangat besar dan selalu bertambah setiap tahunnya. Namun demikian, angkatan kerja dan tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah. Sementara itu, banyak penelitian menyebutkan bahwa tenaga kerja berpendidikan dan berketerampilan rendah lebih sering menerima upah/penghasilan di kisaran upah minimum. Dengan demikian, menyebabkan tenaga kerja maupun pengangguran berpendidikan rendah lebih rentan terpengaruh adanya kebijakan upah minimum. Tujuan penelitian ini yaitu melihat pengaruh upah minimum riil terhadap pengangguran berpendidikan rendah di Indonesia selama kurun waktu 2006�2019. Alat analisis yang digunakan adalah Generalized Method of Moments (GMM) yang berbasis dari data panel. Variable of interest pada penelitian ini adalah upah minimum riil, sedangkan sebagai control variable adalah laju pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan produktivitas, dan investasi penanaman modal asing. Hasil temuan empiris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa upah minimum riil memiliki efek positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran berpendidikan rendah secara total dan perempuan di Indonesia, sedangkan untuk tingkat pengangguran berpendidikan rendah laki-laki berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Variabel kontrol dalam penelitian memiliki arah yang sama di dalam tiga persamaan penelitian, tetapi memiliki signifikansi yang berbeda-beda.
Indonesia, as the fourth most populous country in the world after China, India, and the United States, has a very large workforce and continues to grow every year. However, the labour force and labour in Indonesia are still dominated by those with low education. Meanwhile, many studies state that low education and low-skilled workers are more likely to receive wages/income in the range of the minimum wage. Thus, it makes workers and unemployed with low education more vulnerable to being affected by the minimum wage policy. The purpose of this study is to see the effect of real minimum wages on unemployment with low education in Indonesia during the period 2006�2019. The analysis tool used is the Generalized Method of Moments (GMM) which is based on panel data. The variable of interest in this study is the real minimum wage, while the control variable is economic growth, productivity growth, and foreign direct investment. The empirical findings in this study indicate that the real minimum wage has a positive and significant effect to unemployed women with low education and low-educated unemployment rate in Indonesia, while unemployed man with low education has a positive but insignificant effect. The control variable in the study has the same direction in the three research equations, but has different significance.
Kata Kunci : upah minimum, pengangguran, pendidikan rendah, GMM, minimum wage, unemployment, low education