Laporkan Masalah

DETEKSI Salmonella sp. PADA DAGING DAN DARAH ULAR KOBRA (Naja-naja sputtatrix) DAN ULAR SANCA (Broghammerus reticulatus)

MUHAMMAD ADI MUSLIM LUBIS, Prof. drh. Setyawan Budiharta, MPH.,Ph.D

2011 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Sejak tahun 1990-an darah dan daging ular telah populer digunakan sebagai makanan dan obat-obatan, terutama ular kobra (Naja-naja sputtatrix) dan ular sanca (Broghammerus reticulatus). Reptil merupakan sumber penularan salmonellosis pada manusia dan ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi Salmonella sp. pada darah dan daging ular kobra dan sanca. Penelitian ini menggunakan 10 ekor ular kobra dengan panjang rata-rata 0,9-1 meter, lima ekor sanca dengan panjang rata-rata 2,0-2,5 meter. Satu mililiter darah diambil secara intrakardiaka. Ular dipotong dengan menggunakan pisau tajam steril dan satu gram daging diambil untuk dijadikan sampel. Masing -masing sampel darah dan daging dimasukan ke dalam tabung yang mengandung 9 ml Tetrathionate Enrichment Broth dan diinkubasi pada suhu 370 C selama 24 jam. Campuran sampel dan Tetrathionate Enrichment Broth diambil dengan usa kemudian digores pada media Xylose Lysine Desoxycholate agar, diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 370C selama 24 jam. Salmonella sp. akan terdeteksi dengan pertumbuhan koloni berwarna hitam. Hasil menunjukan salmonella sp. terdeteksi dari kedua spesies tersebut. Salmonella sp. ditemukan pada 70% sampel darah kobra dan 80% sampel daging kobra. Pada ular sanca, Salmonella sp. terdeteksi pada 80% sampel darah dan 60% dari sampel daging. Analisis Fisher’s exact test menunjukkan keberadaan Salmonella sp. tidak ada perbedaan yang signifikan (P>0,05) baik antara daging dan darah dari spesies yang sama atau antara kobra dan sanca.

For certain reasons since the 90’s snake meat and blood has become popular as food and medicine, especially those from cobra (Naja-naja sputtatrix) and netpython (Broghammerus Reticulatus). Reptiles are source of disease in human and animal salmonellosis. The aim of this study was to detect Salmonella sp. in meat and blood of cobra and netpython.A total of 10 cobras with average body length of 0,9-1,0 meter and five netpythons, average body length 2,0-2,5 meter were used for the study . One mililiter blood-sample was drawn intracardially. The snakes were slaughtered with a sharp sterile knife and one gram of meat of each snake was used as meat sampel. Blood and meat sample was each inserted into a tube containing 9 ml Tetrathionate Enrichment Broth and incubated at 370C for 24 hours. The mixture was then streaked on Xylose Lysine Desoxycholate agar, and incubationinvertedly at 370C for 24 hours. Salmonella sp. was indicated with the growth of black colonies. The results showed that Salmonella sp was detection from both species. Salmonella sp. was found in 70% of cobra’s blood samples and 80% of cobra’s meat samples. In netpython, Salmonella sp. was detected in 80% of blood and 60% of the meat. The Fisher’s exact test showed there was no significant different (P>0,05) in the existence of Salmonella sp. either between meat and blood of the same species or between cobra and netpython.

Kata Kunci : Salmonella sp., darah, daging, ular kobra, ular sanca

  1. bibliography.pdf  
  2. DETEKSI_Salmonella_sp__PADA_DAGING_DAN_DARAH_ULAR_KOBRA_(Naja-naja_sputtatrix)_DAN_ULAR_SANCA_(Broghammerus_reticulatus)-11-12.pdf  
  3. table_of_content.pdf  
  4. title.pdf