Laporkan Masalah

GAMBARAN LUKA AKIBAT KEKERASAN TUMPUL DAN TAJAM PADA KORBAN PENGANIAYAAN DI IGD RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO

TRI KUSUMA WARDANI, dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.F, DFM ; Dr. dr. Budi Pratiti, Sp.KJ

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Penganiayaan merupakan perbuatan kekerasan dengan sengaja terhadap seseorang sehingga mengakibatkan cacat badan atau kematian. Penganiayaan dapat menyebabkan trauma fisik, trauma psikologis, gangguan perkembangan, kerugian, bahkan kematian. Salah satu Dampak yang paling sering akibat penganiayaan adalah timbul nya perlukaan, yang dapat disebabkan karena kekerasan benda tumpul dan benda tajam. Melihat penelitian sebelumnya didapat prevalensi kekerasan tumpul lebih tinggi dari kekerasan tajam maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran luka akibat kekerasan tumpul dan tajam pada korban penganiayaan di IGD RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran luka yang disebabkan kekerasan tumpul dan tajam pada korban penganiayaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan studi desain crossectional dengan data retrospektif. Subjek penelitian ialah pasien hidup korban penganiayaan yang melakukan pemeriksaan di IGD RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Kabupaten Klaten pada tahun 2017-2019. Data dianalisis secara statistik dengan analisis menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan jumlah kasus penganiayaan dari tahun 2017-2019 sebanyak 30 kasus. Kelompok umur terbanyak yaitu kelompok usia rentang 17-40 tahun sebanyak 18 (60%), korban perempuan sebanyak 17 (56,7%), jenis kekerasan terbanyak yaitu kekerasan tumpul yakni sebanyak 30 (100%), jenis luka terbanyak yaitu luka lecet yakni berjumlah 12 (40%), dan lokasi luka terbanyak adalah pada area kepala dan wajah dengan jumlah 11 (36,7%). Kesimpulan: Kesimpulannya adalah bahwa pada penelian ini hanya ditemukan kasus kekerasan tumpul, dengan jenis luka terbanyak yakni luka lecet dan lokasi luka terbanyak pada area kepala dan wajah.

Background: Persecution is an act that intentionally against someone causes disability and mortality. Persecution can causes physical trauma, psychological trauma, developmental disorders, harm, and even death. one of the most frequent impacts of persecution is wound, that can caused by blunt and sharp force trauma. In previous research it was found that blunt force trauma higher than sharp force trauma, therefore researchers are interested in conduct research about wound description due to blunt and sharp violence on persecution victim in RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro's emergency room. Purpose: This study was conducted to describe wounds caused by blunt and sharp force trauma on persecution victims. Methods: This study was an observational analytic study with a cross-sectional study design with retrospective data. The research subjects were live patients who were victims of abuse who were examined at the IGD RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro, Klaten Regency 2017-2019. Data were analyzed statistically by analysis using the test Chi-Square. Result: the The results showed that the number of cases of persecution from 2017-2019 was 30 cases. The largest age group is the age group 17-40 years old as many as 18 (60%), 17 female victims (56.7%) and 13 male victims (43,30%), in this study, only cases of blunt force trauma were found, namely 30 (100%), the most type of wound is abration 12 (40%), and the most wound locations were in the head and face area with a total of 11 (36.7%). Conclution: In this study, only cases of blunt force trauma were found, with the most types of wounds being abrasions and the most wound locations were in the head and face area.

Kata Kunci : Penganiayaan, kekerasan tumpul, kekerasan tajam, Persecution, blunt force trauma, sharp force trauma

  1. S1-2021-414437-abstract.pdf  
  2. S1-2021-414437-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-414437-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-414437-title.pdf