Laporkan Masalah

KEMAMPUAN ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN BROTOWALI (Tinospora crispa) TERHADAP Staphylococcus intermedius ISOLAT DERMATITIS ANJING

Annisa Dian Savitri, Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto

2011 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Staphylococcus intermedius adalah bakteri yang banyak dikaitkan dengan dermatitis anjing. Kejadian gangguan kulit pada anjing banyak dilaporkan, seiring dengan meningkatnya resistensi terhadap antibiotik, sehingga perlu dicari pengobatan alternatif. Brotowali merupakan tanaman herbal Indonesia yang memiliki banyak manfaat, salah satunya sering digunakan masyarakat sebagai pencuci luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak brotowali (Tinospora crispa) terhadap Staphylococcus intermedius isolat dermatitis anjing. Penelitian ini menggunakan ekstrak daun brotowali dengan konsentrasi 200.000 ppm, 400.000 ppm, 600.000 ppm, 800.000 ppm dan 1.000.000 ppm, dan 6 sampel Staphylococcus intermedius isolat kulit anjing yang menderita dermatitis. Uji ini dilakukan dengan metode macro dilution broth yang telah dimodifikasi dengan teknik pemupukan pada mannitol salt agar. Ekstrak tanaman Tinospora crispa pada konsentrasi 800.000 ppm dan 1.000.000 ppm menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus intermedius (33,3%) pada media mannitol salt agar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak Tinospora crispa memiliki kemampuan antibakteri terhadap Staphylococcus intermedius isolat dermatitis anjing mulai konsentrasi 800.000 ppm.

Staphylococcus intermedius is a bacteria that often identified as dermatitis in dog. Skin infection in dog is often reported with the increasing of antibiotics resistance, so an alternative medicine is needed. Brotowali is Indonesian herb plant that have many benefits, including used as wound washing. The purpose of this research is to understand the antibacterial ability of brotowali extract to Staphylococcus intermedius of dogs dermatitis isolates. This research used brotowali leaves extract on 200.000 ppm, 400.000 ppm, 600.000 ppm, 800.000 ppm and 1.000.000 ppm concentration, and 6 samples of Staphylococcus intermedius from dermatitis dog skin isolates. This test used macro dilution broth methode that has been modified with culture technique on mannitol salt agar as selective media growth. Tinospora crispa extract on 800.000 ppm and 1.000.000 ppm concentration have shown the ability to inhibit Staphylococcus intermedius growth (33,3%) on mannitol salt agar. Based of the result, it can be concluded that Tinospora crispa extract had a antibacterial ability to Staphylococcus intermedius of dogs dermatitis isolates start at 800.000 ppm concentration.

Kata Kunci : Staphylococcus intermedius, Tinospora crispa , dermatitis

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibligeorafi.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf