Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Bakasang dan Uji Aktivitas Antibakteri Supernatan Bebas Sel pada Bakteri Penghasil Histamin
MUHAMMAD YAAFI` AL HAMMAM, Mgs. M. Prima Putra S.Pi., M.Sc., Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANANBakteri asam laktat (BAL) dikenal mampu menghasilkan metabolit sekunder yang memiliki sifat bakterisidal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi BAL dan uji aktivitas supernatan bebas selnya/ cell free supernatant (CFS) terhadap bakteri penghasil histamin. BAL diisolasi dari produk Bakasang menggunakan medium selektif MRSA dan diinkubasi selama 24 jam suhu 37 derajat Celcius. pada kondisi aerobik. Koloni tunggal BAL kemudian di fermentasi pada medium MRSB selama 48 jam suhu 37 derajat Celcius hingga full growth dan supernatannya dipisahkan dengan sentrifugasi. Pengujian aktivitas antibakteri supernatant bebas sel diawali dengan memanaskan pada suhu 100 derajat Celcius selama 3 menit, kemudian diatur pH-nya hingga netral. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode disk diffusion dan makrodilusi terhadap bakteri penghasil histamin Morganella morganii TK7, Citrobacter freundii CK1, dan Klebsiella sp CK13.2. Hasil isolasi BAL berhasil mendapatkan 12 isolat. Hasil uji aktivitas antibakteri dengan metode disk diffusion dari 12 isolat yang berhasil diisolasi menunjukkan tidak ada aktivitas antibakteri. Pengujian kedua dengan metode makrodilusi dan memberikan hasil penghambatan terbedar CFS isolat GMBK 2.7 sebesar 98 persen terhadap Morganella morganii TK7, sebesar 99 persen terhadap Citrobacter freundii CK1, 84 persen terhadap Klebsiella sp. CK13.2. Hasil penelitian menunjukkan CFS isolat GMBK 2.7 berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri terhadap bakteri penghasil histamin.
Lactic acid bacteria (LAB) are known to be able to produce secondary metabolites that have bactericidal activity. This study aims to isolate LAB and test the activity of cell free supernatant (CFS) against histamine-producing bacteria. LAB was isolated from Bakasang using MRSA selective medium and incubated for 24 hours at 37 degrees Celsius under aerobic conditions. LAB was then fermented in MRSB medium for 48 hours at 37 degrees Celsius until full growth. The cell free supernatant was prepared by centrifugation and heated at 100 degrees Celsius for 3 minutes followed by. pH adjustment to neutral and tested for its antibacterial activity. Antibacterial activity test was carried out by disk diffusion and macrodilution methods against histamine-producing bacteria Morganella morganii TK7, Citrobacter freundii CK1, and Klebsiella sp CK13.2. The isolation of LAB successfully obtained 12 isolates. The results of the antibacterial activity test using the disk diffusion method from 12 isolated isolates showed no antibacterial activity. However, the second test using the macrodilution method showed that CFS from GMBK 2.7 exhibit 98 percent inhibition against Morganella morganii TK7, 99 percent against Citrobacter freundii CK1, and 84 percent against Klebsiella sp. CK13.2. This results showed that CFS from GMBK 2.7 had a potential to be used as an antibacterial against histamine-producing bacteria.
Kata Kunci : bakasang, bakteriosin, bakteri asam laktat, histamin/ bakasang, bakteriocin, histamine, lactid acid bacteria