PENANGKARAN LUMBA-LUMBA SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI OBJEK WISATA BATANG DOLPHIN CENTER, BATANG, JAWA TENGAH
ARDISHA PAMUNGKAS, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.
2021 | Skripsi | S1 PARIWISATATahun 2020 kegiatan sirkus lumba-lumba keliling telah dilarang oleh pemerintah karena masalah hak asasi satwa, akan tetapi kegiatan sirkus lumba-lumba menetap masih diselenggarakan. Batang Dolphin Center merupakan objek wisata dengan pertunjukan lumba-lumba menetap sebagai salah satu atraksi utamanya. Lumba-lumba dipelihara dan dilatih untuk melakukan pertunjukan di sana. Teori yang digunakan untuk menyusun indikator adalah Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan kesejahteraan Hewan Pasal 92 beserta beberapa teori mengenai karakteristik dan kebiasaan lumba-lumba di alam. Secara spesifik teori yang digunakan sebagai standar parameter dalam indikator yang telah disusun ialah Standards for Exhibiting Bottle-nosed Dolphins in New South Wales (1994). Penelitian ini menerapkan metode kualitatif, penelitian yang digunakan untuk mengeksplorasi penjelasan individu atau grup mengenai suatu problema sosial. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dengan metode analisis data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke objek wisata secara non partisipasi, wawancara secara semi-terstruktur kepada beberapa pihak pengelola di BDC, dan studi pustaka dari artikel jurnal, buku, berita, ataupun karya ilmiah lainnya. Data yang didapatkan dianalisis dan diolah menjadi bentuk narasi deskripsi yang membahas pertanyaan penelitian. Proses penangkaran lumba-lumba di BDC berdasarkan indikator yang telah disusun belum sepenuhnya tepat dengan parameter tiap indikator, sehingga dapat dikatakan belum sepenuhnya mentaati ketentuan Peraturan Pemerintah dan kesejahteraan satwa. Model penangkaran yang kondisinya berbeda dengan ketetapan di standar parameter ialah kebersihan kolam dan aksi dalam pertunjukan. Pengecekan kondisi kolam hanya dilakukan dua kali sehari untuk suhu air, pH, kadar garam, dan zat kimia. Aksi dalam pertunjukan masih memiliki beberapa gerakan yang tidak sama dengan kebiasaan lumba-lumba di alam liar dan dilakukan atas perintah pelatih bukan kehendak sendiri. Di sisi lain, model penangkaran yang menepati parameter ada pada indikator kandungan air kolam serta indikator metode pelatihan. Air dalam kolam bersuhu 250C, dengan penggunaan air laut asli yang salinitasnya stabil pada 30�32 ppt dan bebas dari klorin di kolamnya. Selain itu, pelatih lumba-lumba di BDC tidak menggunakan metode hukuman kekerasan dalam melatih lumba-lumba. Akan tetapi, hampir seluruh poin indikator memiliki kontradiksi dengan pernyataan dan anggapan dari aktivis satwa dalam organisasi JAAN
In 2020 the travelling dolphin circus activity has been banned by the Indonesian government due to animal rights issues, but permanent dolphin circus activities are still being held. Batang Dolphin Center is a tourist attraction with a live dolphin show as one of its main attractions. Dolphins are kept and trained to perform there. The theory used to compile the indicators is Government Regulation Number 95 of 2012 concerning Veterinary Public Health and Animal welfare Article 92 along with several theories regarding the characteristics and habits of dolphins in nature. Specifically, the theory used as standard parameters in the indicators that have been prepared is the Standards for Exhibiting Bottle-nosed Dolphins in New South Wales (1994). This research applies qualitative methods, research used to explore individual or group explanations of a social problem. In addition, this study also uses qualitative data analysis methods. Data collection is carried out by direct observation of non-participatory tourist objects, semi-structured interviews with several managers at BDC, and literature studies from journal articles, books, news, or other scientific works. The data obtained were analyzed and processed into descriptive narrative form that discussed the research questions. The captivity process of dolphins in BDC based on the indicators that have been compiled is not yet fully precise with the parameters of each indicator, so it can be said that it has not fully complied with the provisions of Government Regulations and animal welfare. Captivity models which conditions are still below the standard in parameters are the pond cleanliness and the action in the show. Checking of the pool conditions only done twice a day for pool temperature, pH, salinity, and chemicals. The action in the show consists of some movements that are not the same as dolphin�s behaviors in the wild and not fully done by the dolphin�s will but more so by the trainer�s order. On the other hand, the captive model that has been in line with the parameters is in the pool water content and the indicator for training methods. BDC uses real seawater that has a stable salinity in the range of 30�32 ppt, and free from chlorine in the pool water. In addition, the dolphin trainers at BDC do not use physical or mental punishment methods in training dolphins.
Kata Kunci : penangkaran lumba-lumba, atraksi wisata, Batang Dolphin Center