Perencanaan Koridor Bus Rapid Transit (BRT) Kota Bekasi dengan Sistem Seamless Transport sebagai Strategi Optimalisasi Struktur Ruang Kota

DANIEL HARJUNA SATRIAWAN, Dr. Yori Herwangi, S.T., MURP.

2021 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota Bekasi adalah kota yang terbentuk oleh hasil aglomerasi Jakarta dan termasuk dalam wilayah fungsional Jabodetabek. Sebagai kota satelit, pembangunan Kota Bekasi hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan lahan untuk hunian sekaligus memberi layanan transportasi bagi perjalanan komuter. Akibatnya, arah pembangunan kota menjadi kurang teratur dan cenderung menyebar (sprawl), terbukti dengan tidak meratanya konsentrasi fasilitas antara sisi utara dengan selatan kota. Selain itu, sistem transportasi publik internal kota kurang diminati oleh masyarakat karena tidak berkesinambungan (not seamless) karena rendahnya kemampuan integrasi antarmoda dan fisik, menyebabkan terjadinya kepadatan lalu lintas dan menghambat konektivitas dan mobilitas antarpusat kegiatan. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang mampu mendukung sinergi pengembangan transportasi dengan struktur ruang kota untuk meningkatkan optimalisasi layanan kota. Perencanaan koridor BRT (Bus Rapid Transit) Kota Bekasi disusun untuk membantu meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas pusat-pusat kegiatan secara merata dan simpul-simpul transportasi publik lainnya. Sistem dan prinsip seamless transport sebagai konsep utama dimanfaatkan untuk menciptakan integrasi fisik, moda, dan tata guna lahan, perencanaan ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi fungsi layanan struktur ruang kota sekaligus memberikan layanan transportasi yang cepat, nyaman, aman, dan andal. Metode perencanaan yang digunakan berasal dari hasil elaborasi teori struktur ruang, transportasi, BRT, dan seamless transport yang dihimpun melalui berbagai sumber. Terdapat dua komponen utama perencanaan, yaitu koridor BRT (penetapan koridor dan jenis layanan koridor) dan infrastruktur BRT (halte, terminal, dan integrasi antarmoda). Alternatif rencana ditentukan berdasarkan dampak komponen rencana terhadap perkembangan struktur ruang kota, implikasi pada upaya pemerataan pembangunan, kemudahan aksesibilitas masyarakat dengan moda BRT, konektivitas jaringan, dan keterpaduan dengan sistem transportasi publik tersedia. Rencana BRT Kota Bekasi dengan sistem seamless transport dapat memengaruhi peningkatan kualitas dan optimalitas struktur ruang pada akhir tahun rencana yang didukung oleh kemudahan integrasi antarmoda yang berkualitas.

Bekasi City is a city formed by the results of the Jakarta agglomeration and is included in the Jabodetabek functional area. As a satellite city, the development of Bekasi City only focuses on meeting land needs for housing as well as providing transportation services for commuter trips. As a result, the direction of urban development becomes less regular and tends to sprawl, as evidenced by the uneven concentration of facilities between the north and south sides of the city. In addition, the city's internal public transportation system is less attractive to the people because it is not seamless due to the low ability of intermodal and physical integration, causing traffic congestion and hindering connectivity and mobility between activity centers. Therefore, a solution is needed that is able to support the synergy of transportation development with urban space structures to improve the optimization of city services. The planning of the Bekasi City BRT (Bus Rapid Transit) corridor is prepared to help increase the evenly connectivity and accessibility of activity centers and other public transportation nodes. The system and principles of seamless transport as the main concept are utilized to create integration of physical, modal, and land use planning. This plan aims to improve the optimization of urban spatial structure service functions while providing fast, comfortable, safe, and reliable transportation services. The planning method comes from the elaboration of the spatial structure theory, transportation, BRT, and seamless transport compiled through various sources. There are two main components of planning, namely BRT corridors (corridors and types of corridor services) and BRT infrastructure (stops, terminals, and intermodal integration). Plan alternatives are determined based on the impact of the plan components on the development of the urban spatial structure, implications for equitable development efforts, ease of community accessibility with the BRT mode, network connectivity, and integration with the available public transportation systems. The planned BRT for Bekasi City with a seamless transport system can affect the quality and optimization of the spatial structure at the end of the plan, which is supported by the ease of quality intermodal integration.

Kata Kunci : perencanaan koridor, perencanaan infrastruktur transportasi, Bus Rapid Transit, seamless transport, struktur ruang kota