Laporkan Masalah

Perilaku Seksual Pranikah Mahasiswa Perguruan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta

CATHERINE W W, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si.

2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Perilaku seksual pranikah di Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan survey yang dilakukan BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) tahun 2008 menyatakan 63% remaja di kota besar di Indonesia telah melakukan seks pranikah. Data nasional menunjukan bahwa kurang lebih setengah dari seluruh remaja masa kini telah melakukan hubungan seks sejak usia 18 tahun. Tingginya persentase remaja yang melakukan seks pra nikah, hamil muda dan menjadi ibu muda, maka Pemerintah melalui UU RI NO 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Pasal 48 no 1 point b. Dengan didukung oleh data tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku seksual pranikah remaja di Daerah Istimewa Yogyakarta tergolong besar. Penelitian ini menggunakan Teori Tindakan Sosial oleh Max Weber. Max Weber merupakan ilmuan yang mengemukakan teori tindakan sosial, Weber melihat bahwa kenyataan sosial secara mendasar terdiri dari individu-individu dan tindakan-tindakan sosialnya yang berarti. Setiap hari kita melakukan tindakan dengan maksud dan tujuan tertentu. tindakan yang kita lakukan pada umumnya berkaitan dengan orang lain mengingat bahwa manusia adalah mahkluk sosial yaitu mahkluk yang tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupan masyarakat. Teori tindakan sosial Max Weber berorientasi pada motif dan tujuan pelaku. Adapun metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam sebanyak 10 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku seksual pranikah mahasiswa terjadi ada dorongan dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud adalah agar hubungan tetap terjaga atau langgeng serta meredam konflik. Alasan yang lain dimaksud karena adanya keterpaksaan untuk menuruti pasangan melakukan perilaku seksual pranikah.

Premarital sexual behavior in the Special Region of Yogyakarta based on a survey conducted by the BKKBN or the National Family Planning Coordinating Board in 2008 stated that 63% of adolescents in major cities in Indonesia have had premarital sex. National data shows that approximately half of all adolescents today have had sex since 18 years of age. The high percentage of adolescents having premarital sex with young pregnancy and becoming young mothers, the government through the Republic of Indonesia law number 52 of 2009 concerning population development and family development article 48 number 1 point B. Supported by this data can be said that premarital sexual behavior adolescents in the Special Region of Yogyakarta are classified as large. This study uses the theory of social action by Max Weber. Max Weber is a scientist who puts forward the theory of social action. Weber sees that social reality basically consists of individuals and their social actions, which means that every day we take action with the specific intent and purpose of our actions. Do generally with regard to other people Given that other people are social beings, namely creatures that cannot live alone in community life. Max Weber's theory of social action is oriented towards the motives and goals of the perpetrator. The research method used is descriptive qualitative research. Data collection techniques were carried out through observation documentation and in-depth interviews as many as 10 informants. The results showed that students' premarital sexual behavior occurred there was a certain urge and goal to be achieved, the intended goal was to keep the relationship awake or lasting and reduce conflict. Another reason is due to the compulsion to obey a partner in premarital sexual behavior.

Kata Kunci : Perilaku seksual pranikah, mahasiswa

  1. S1-2021-409881-bibliography .pdf  
  2. S1-2021-409881-tableofcontent.pdf  
  3. S1-2021-409881-title.pdf