Laporkan Masalah

Perkembangan Kampung Industri Kerajinan di Kota Tasikmalaya

FANNI FEBRIANI, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D

2021 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota Tasikmalaya dijuluki sebagai kota industri kerajinan yang kegiatannya telah dilakukan secara turun-temurun. Terdapat 5 jenis kerajinan unggulan yang telah ditetapkan sebagai sentra industri, yaitu batik, bordir, mendong, kelom geulis, dan payung geulis. Kelima sentra industri tersebut memiliki masing-masing satu kampung yang lebih dari 50% penduduknya bekerja sebagai seorang pengrajin. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, penelitian ini mengungkapkan perkembangan kelima kampung industri kerajinan dari awal masuknya kegiatan industri hingga tahun 2019. Kampung industri kerajinan di Kota Tasikmalaya mengalami perkembangan yang fluktuatif dari lahirnya kampung industri tersebut pada tahun 1950-an hingga tahun 2019. Dari hasil komparasi kelima kampung industri, terdapat beberapa perbedaan fase perkembangan mulai dari tipe kemunculan, jumlah unit industri, hingga perkembangan spasial kampung industri kerajinan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan kampung industri kerajinan di Kota Tasikmalaya adalah kemampuan pengrajin dan pengusaha industri kerajinan untuk terus berkembang dan berinovasi dalam berbagai tantangan; daya dukung ruang dan lingkungan kampung industri kerajinan; dukungan pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengembangkan industri kerajinan; kondisi pasar dan permintaan konsumen terhadap hasil produk industri kerajinan; dan kemajuan sumber daya teknologi.

Tasikmalaya city is known as the city of handicraft industry whose activities have been carried out from generation to generation. There are five types of superior handicrafts that have been established as industrial centers, namely batik, bordir, mendong, kelom geulis, and payung geulis. Each of them has one village where more than 50% of the population works as a craftsman. Using descriptivequalitative method, this study reveals the development of those villages from the beginning of the entry of industrial activities to the present. The handicraft industrial village village in Tasikmalaya City has experienced fluctuating developments from the birth of the industrial village in the 1950s to 2019. From the results of the comparison of the five industrial villages, there are several different phases of development starting from the type of emergence, the number of industrial units, to the spatial development of the industrial village. The factors that influence the development of the handicraft industry village in Tasikmalaya City are the ability of craftsmen and craft industry entrepreneurs to continue to develop and innovate in various challenges; carrying capacity of the handicraft industry village space and environment; government support and related stakeholders to develop the handicraft industry; market conditions and consumer demand for handicraft industry products; and advances in technological resources.

Kata Kunci : perkembangan, kampung industri kerajinan, industri kerajinan kota tasikmalaya

  1. S1-2021-364275-abstract.pdf  
  2. S1-2021-364275-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-364275-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-364275-title.pdf