Laporkan Masalah

Metode Esimasi Luas dan Kelerengan Lahan Menggunakan Analisis Citra Drone untuk Pengembangan Pertanian Presisi Suatu Kawasan

ABIPRAYA WIBAWA JATI, Dr. Radi S.T.P., M.Eng.; Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr.

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Perhitungan luas lahan pada lahan pertanian dibutuhkan untuk menentukan alsin yang tepat untuk digunakan. Data kelerengan diperlukan untuk membuat system irigasi yang baik, sehingga produktivitas lahan menjadi optimal. Salah satu penggunaan drone pada bidang pertanian adalah pemetaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi hasil olah citra drone untuk mengukur luas dan kelerengan lahan dan membandingkan dengan metode manual. Citra yang telah diperoleh dari drone diolah menggunakan software Agisoft ke dalam bentuk Digital Surface Model dan Ortomosaik. Metode manual untuk pengukuran luas yaitu mengukur langsung menggunakan roll-meter dan penguuran kelerengan menggunakan metode selang air. Pengukuran luas petak lahan pada ketinggian 50 m memiliki selisih rata - rata 2,219 meter persegi dan toleransi 0,009 persen terhadap metode manual, 2,560 meter persegi dan 0,010 persen pada ketinggian 100 m dan 3,212 meter persegi dan 0,012 persen pada ketinggian 150 m. Perbedaan rata - rata kelerengan sudut antara metode Agisoft dengan metode manual 0,01 derajat pada ketinggian 50 m, 0,02 derajat pada ketinggian 100 m dan 0,02 derajat pada ketinggian 150 m. Perbedaan rata - rata persentase kelerengan antara metode Agisoft dengan metode manual pada ketinggian 50 m 0,37 persen, 0,40 persen pada 100 m dan 0,38 persen pada 150 m. Hal ini menunjukkan hasil olah citra tidak berbeda jauh dengan metode manual dan ketinggian 50 m memiliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan ketinggian 100 m dan 150 m.

Calculation of land area on agricultural land is needed to determine the right machine to use. Slope data is needed to create a good irrigation system, so that land productivity can be optimal. One of the uses of drones in agriculture is mapping. This study aims to estimate the results of drone imagery to measure the area and slope of land and compare it with manual methods. The image that has been obtained from the drone is processed using Agisoft software into the form of a Digital Surface Model and Orthomosaics. The manual method for measuring the area is measuring directly using a roll-meter and measuring the slope using the water hose method. Measurement of plot area at a height of 50 m has an average difference of 2.219 square meter and 0.009 percent for the manual method, 2.560 square meter and 0.010 percent tolerance at a height of 100 m and 3.212 square meter and 0.012 percent at a height of 150 m. The difference in the mean slope between the Agisoft method and the manual method is 0.01 degree at 50 m, 0.02 degree at 100 m, and 0.02 degree at 150 m. The difference in the average percentage slope between the Agisoft method and the manual method at a height of 50 m is 0.37 percent, 0.40 percent at 100 m, and 0.38 percent at 150 m. This shows that the image processing results are not much different from the manual method. and a height of 50 m has better accuracy than a height of 100 m and 150 m.

Kata Kunci : : Estimasi luas, kelerengan lahan, teknologi UAV, pertanian presisi

  1. S1-2021-400382-abstract.pdf  
  2. S1-2021-400382-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-400382-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-400382-title.pdf