Laporkan Masalah

Menjadi Lokal di Tanah Rantau: Identitas Pendatang di tengah Masyarakat Adat Pulau Enggano Bengkulu

VINA APRIANI N, Hakimul Ikhwan, M.A.,Ph.D

2021 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Di Pulau Enggano para pendatang menjadi bagian dari identitas baru dalam struktur sosial masyarakat adat Pulau Enggano. Setiap pendatang yang berasal dari berbagai macam etnis disatukan dalam pelembagaan Suku Ka'may, suku khusus untuk para pendatang. Suku Ka'may memiliki kewajiban dan hak yang sama seperti suku lainnya di pulau ini, termasuk halnya terikat kepada adat Enggano. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana pendatang dapat menjadi bagian dari identitas lokal melalui pelembagaan Suku Ka'may di Pulau Enggano, Bengkulu. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data yang didapat bersumber dari wawancara, observasi dan studi pustaka yang kemudian dianalisis menggunakan konsep identitas sosial, dan negosiasi identitas. Hasil penelitian menjelaskan bahwa, pertama, pelembagaan identitas pendatang sebagai Suku Ka'may diinisiasi oleh konflik dan konsensus pendatang Tahun 1961-1965. Terdapat simbol-simbol yang melegitimasi identitas Suku Ka'may di Pulau Enggano. Pendatang sebagai bagian Suku Ka�may memaknai dirinya dalam dimensi sosial dan budaya dengan beradaptasi menjadi lokal melalui pernikahan campuran, aturan normatif, dan kelembagaan adat. Proses "menjadi lokal" melalui pelembagaan Suku Ka'may di Enggano menjadi strategi untuk membentuk kuasa lokal atas para pendatang. Kedua, dalam "menjadi lokal" di Enggano terdapat proses negosiasi identitas asli dan pendatang melalui Suku Ka'may. Praktik modifikasi buka pantang Suku Ka'may, pilihan 'masuk suku asli' bagi pendatang, dan mitos perihei menggambarkan bahwa pendatang memiliki agensi dalam menegosiasikan identitas. Menjadi lokal, sedikit lokal, dan tidak lokal adalah suatu proses yang selalu terbentuk dalam hubungan dengan yang lain, melalui negosiasi-negosiasi dengan membawa berbagai kepentingan masing-masing.

In Enggano Island, migrants become parts of a new identity in the custom society's social structure of Enggano Island. Every migrant coming from any ethnic is united into a tribe called Ka'may, a special tribe for migrant. Ka'may has the same obligations and rights as other tribes on this island, including being attached to Enggano custom. This study aimed to explore how the migrants could be a part of local identity through Ka'may. Tribe on Enggano Island, Bengkulu. Data collecting in this study used the qualitative method with the ethnography approach. The data had been collected from interviews, observations, and library study which were analyzed using the concept of social identity and identity negotiation. The first results showed that the formation of migrant identities as Ka'may Tribe was initiated by a conflict and migrant consensus in 1961-1965. There were some symbols legitimizing Ka'may Tribe's identity on Enggano Island. The migrants as Ka'may Tribe interpreted themselves in a social and cultural dimension and adapted to be locals through mixed marriage, normative regulations, and custom organization. The process of "becoming local" through Ka'may Tribe organization became a strategy to build the local power towards the migrants. Secondly, in "becoming local" on Enggano, there was negotiation process of native and migrant's identities through Ka'may Tribe, the practice of Ka'may Tribe's modified "buka pantang", the choice of "masuk suku asli" for the migrants, and perihei myth which described how migrants having agency in negotiating their identities. Becoming local, a little bit local, and not local is a process which always develops in connecting to others through negotiations by carrying each other's concern.

Kata Kunci : identitas sosial, negosiasi identitas, pendatang, penduduk lokal, social identity, identity negotiation, migrants, local residents, indigenous people

  1. S1-2021-394681-abstract.pdf  
  2. S1-2021-394681-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-394681-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-394681-title.pdf