Laporkan Masalah

Digitalisasi Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia

AULIA NURISYANA A, Arif Rahman Bramantya, S.S., M.A.

2021 | Tugas Akhir | D3 KEARSIPAN

Tugas akhir ini membahas tentang digitalisasi Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. SBKRI merupakan dokumen bukti kepemilikan kewarganegaraan RI yang wajib dimiliki oleh WNI keturunan Tionghoa pada tahun 1978. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mekanisme proses digitalisasi SBKRI, sarana dan prasarana yang digunakan, serta kendala ditemui dalam proses digitalisasi. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terkait digitalisasi SBKRI adalah studi pustaka, observasi partisipan dan wawancara. Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari rujukan dari sumber pustaka/buku untuk mendukung keaslian data dan informasi karya tulis. Observasi partisipan dilakukan dengan mengamati serta turut mengikuti kegiatan praktik digitalisasi SBKRI di Subdirektorat Status Kewarganegaraan.Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak terdapat dalam studi pustaka dengan melakukan sesi tanya jawab dengan orang yang terkait dalam proses digitalisasi SBKRI. Proses digitalisasi SBKRI yang dilakukan oleh Subdirektorat Status Kewarganegaraan terdiri dari dua tahap, yaitu migrasi data dan pemindaian. Migrasi data dilakukan untuk meng-input data kewarganegaraan dari SBKRI ke dalam database. Selanjutnya dilakukan pemindaian berkas SBKRI untuk kemudian disimpan dalam Sistem Administrasi Kewarganegaraan Elektronik (SAKE). Sarana dan prasarana yang digunakan yaitu; ruang digitalisasi, komputer, scanner, dan sumber daya manusia yang memadai. Kendala yang ditemui di lapangan adalah ketidaktersediaan ahli, aksesibilitas internet, serta kondisi fisik arsip yang kurang terawat.

This final paper discusses the digitization of Proof of Citizenship of the Republic of Indonesia (SBKRI) at the Directorate General of General Legal Administration. SBKRI is a documentary proof of Indonesian citizenship ownership that must be owned by Indonesian citizens of Chinese descent in 1978. The purpose of this study is to explain the mechanism of the SBKRI digitization process, the facilities and infrastructure used, and the obstacles encountered in the digitization process. The research methods used to collect data related to the digitization of SBKRI are literature study, interviews, and participant observation. A literature study was done by looking for references from literature sources to support the authenticity of written data. Participant observation was done by observing and participating in the practice of digitizing SBKRI in the Sub-Directorate for Citizenship Status. Interviews were conducted to obtain information that was not included in the literature study by conducting question and answer sessions with people involved in the digitization of SBKRI. The process of digitizing the SBKRI, which is carried out by the Subdirectorate of Citizenship Status, consists of two stages, namely data migration and scanning. Data migration is carried out to input citizenship data from the SBKRI into the database. Furthermore, the SBKRI file is scanned and stored in the Electronic Citizenship Administration System (SAKE). The facilities and infrastructure used are; digitalization space, computers, scanners, and adequate human resources. The obstacles encountered in the field are the unavailability of experts, internet accessibility, and the poorly maintained physical condition of the archives.

Kata Kunci : Digitalisasi, SBKRI, Migrasi data, Pemindaian


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.