Laporkan Masalah

PEREMPUAN DAN POLITIK (Studi tentang Perjuangan Politik Perempuan pada Lingkup Legislatif di Yogyakarta)

ALIFIAH MASRUROH, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.

2021 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Penelitian ini membahas mengenai peran perempuan dalam hubungannya dengan perumusan kebijakan dan hambatan perempuan dalam berpolitik. Penelitian ini membahas mengenai perjuangan politik perempuan pada lingkup legislatif di Yogyakarta. Informan dalam penelitian ini merupakan anggota DPRD Kota Yogyakarta dan anggota DPRD Provinsi DIY. Selain itu, penelitian ini melihat faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi perempuan untuk terjun ke dalam dunia politik. Penelitian ini menggunakan teori representasi politik dan teori gender. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diambil melalui wawancara mendalam, studi literatur, foto, serta rekaman pada saat wawancara sebagai bentuk penyimpanan data pada saat penelitian. Perjuangan perempuan dalam kehidupan politik masih mengalami berbagai rintangan. Adanya konstruksi gender mengakibatkan kaum perempuan menjadi bagian subordinasi dari kaum laki-laki. Pembagian gender yang dibentuk oleh masyarakat mengakibatkan budaya patriarki masih melekat hingga saat ini. Hal tersebut kemudian berpengaruh pada posisi perempuan ketika berada di ranah politik, khususnya dalam pembuatan kebijakan. Dominasi laki-laki dalam ranah pembuatan kebijakan mengakibatkan perempuan sulit untuk dapat merealisasikan berbagai kepentingan yang dibawanya. Perempuan yang menjadi seorang anggota legislatif diharapkan mampu merepresentasikan berbagai kepentingan dari kaum perempuan lainnya. Sayangnya, perjuangan perempuan untuk mewujudkan impian tersebut masih terhalang oleh beberapa faktor. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua faktor penghambat perempuan untuk terjun ke dalam dunia politik yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yaitu kurangnya kesadaran untuk belajar tentang politik, keterbatasan informasi dan jaringan, dan kurangnya dukungan dari keluarga. Selanjutnya faktor eksternal yaitu budaya patriarki, kurangnya dukungan dari sesama perempuan, kebijakan Mahkamah Konstitusi, perbandingan jumlah anggota dalam kursi legislatif.

This research discusses the role of women in relation to policy formulation and women's barriers to politics. This research discusses the political struggle of women in the legislative sphere in Yogyakarta. The informants in this study were members of the Yogyakarta City DPRD and Yogyakarta Provincial DPRD members. In addition, this study looks at factors that become obstacles for women to enter the world of politics. This research uses political representation theory and gender theory. In this study, researchers used a qualitative method with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews, literature studies, photographs, and recordings during the interview as a form of data storage at the time of research. The struggle of women in political life still faces various obstacles. The existence of gender construction results in women being a subordinate part of men. The gender division formed by the community has resulted in a patriarchal culture that is still attached to this day. This then affects the position of women when they are in the political sphere, especially in policy making. The dominance of men in the realm of policy making makes it difficult for women to be able to realize the various interests they carry. Women who become members of the legislature are expected to be able to represent the various interests of other women. Unfortunately, women's struggles to make this dream come true are still hindered by several factors. This study found that there are two factors inhibiting women from entering the world of politics, namely internal factors and external factors. The internal factors are the lack of awareness to learn about politics, limited information and networks, and lack of support from family. Furthermore, external factors are patriarchal culture, lack of support from fellow women, Constitutional Court policies, the ratio of the number of members in the legislative seats.

Kata Kunci : representasi, politik perempuan, gender

  1. S1-2021-394656-abstract.pdf  
  2. S1-2021-394656-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-394656-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-394656-title.pdf