Arahan sistem desain pedagang kaki lima di Jalan Malioboro-Yogyakarta
SOFIYANTONO, Eko, Ir. Ikaputra, MEng.,PhD
2002 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturMalioboro sebagai pusat kota Yogyakarta sarat akan fenomena, hal ini terbukti dengan banyaknya persaingan yang menggunakan kawasan tersebut sebagai kawasan perdagangan dan jasa untuk mengais keuntungan, salah satunya pedagangan kaki lima (PKL) yang banyak dijumpai di sekitar kawasan Malioboro. Seiring berjalannya waktu, PKL tersebut berkembang menjadi banyak dan mengisi setiap sudut kawasan Malioboro, akibatnya muncul fenomena yang sangat berpengaruh terhadap keberadaan kawasan tersebut. Fenomena-fenomena yan gmuncul akan dijadikan objek penelitian sebagai kasus atau pertanyaan penelitian, yaitu : ragam seting PKL terhadap akses masuk atau pencapaian, tampilan visual PKL yang kurang memperhatikan nilai estetika dan fungsi terhadap faktor cuaca, desian gerobak dan meja pajangan PKL yang kurang memperhatikan keterbukaan ditinjau dari cara meletakkan dagangan terhadap faktor oesaingnya (kompetisi ekonomi), serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan pengguna terhadap unit amatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arahan terhaap sistem desain pedagang kaki lima di Malioboro, agar menjadi lebih baik dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan atau keinginan antara pemakai (manusia) dengan lingkungannya(seting). Dalam penelitian ini, ada beberapa cara untuk mengamati fenomena PKL di lapangan sebagai metoda untuk untuk mendapatkan hasil penelitian, yaitu: metoda rasionalistik dengan pendekatan naturalistic, di mana untuk melihat fenomena PKL di lapangan (observasi) menggunakan landasan teori sebagai kaca mata, antara lain: teori sektor informal, teori keragaman, teori ruang dan seting, teori estetika kota dan teori interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Sedangkan proses untuk menghasilkan data, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: mengamati objek penelitian dengan metoda wawancara untuk mendapatkan informasi tentang PKL Tri Dharma dan Pemalni yang mangkal setiap hari di kawasan Malioboro dari jam 09.00-12.00 di sisi barat jalan, serta PKL makanan dan minuman yang mangkal setiap hari di pedestrian dari jam 12.00-21.00 di sisi timur jalan. Di samping itu juga mendata fenomena PKL yang muncul di lapangan berdasarkan unit amatan penelitian. Hasil dari unit amatan tersebut, akan dijadikan unit analisis sebagai kajian dan pembahasan untuk mendapatkan hasil temuan di dalam penelitian ini. Hasil temuan penelitian, secara garis besar untuk mendapatkan arahan sistem desain PKL yang ditinjau dari ragam seting PKL terhadap akses masuk atau pencapaian, tampilan visual PKL terhadap faktor cuaca dan estetika, serta desain gerobak dan meja pajangan PKL terhadap faktor kompetisi ekonomi dan keterbukaan. Langkah selanjutnya, arahan tersebut dikaitkan dengan atribut atau kebutuhan yang sesuai dengan keinginan abtara manusia dengan lingkungannya, sehingga arahan desain yang dihasilkan sesuai dengan interaksi antara PL sebagai objek penelitian dengan pemakai kawasan yang dalam hal ini bisa pengunjung, pedagan gitu sendiri , pemilik dan karyawan took, tukang becak+kusir andong, dan pengguna lainnya. Dengan demikian, arahan dari penelitian ini tidak hanya dilihat dari fisik saja, tetapi juga non-fisik sebagai kebutuhan yang ingin dicapai terhadap kegiatan atau aktivitas di dalam kawasan tersebut.
Available in Fulltext
Kata Kunci : Desain, Pedagang Kaki Lima, Kawasan Malioboro