TANGGAPAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA BERBAGAI TAKARAN PUPUK KANDANG KAMBING DAN SELANG WAKTU PENYIRAMAN
SOFIA HAYU LESTARI, Ir. Supriyanta, M.P. , Bapak Dody Kastono S.P., M.P.
2021 | Skripsi | S1 AGRONOMIKacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena kandungan gizinya terutama protein dan lemak yang tinggi. Produktivitas kacang tanah di Indonesia tergolong rendah. Maka diperlukan upaya peningkatan hasil kacang tanah, sehingga kebutuhan akan kacang tanah terpenuhi dengan kualitas hasil baik. Salah satu upaya peningkatan hasil kacang tanah adalah peningkatan efektivitas pemeliharaan melalui pemupukan dan penyiraman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan takaran pupuk kandang kambing dan selang waktu penyiraman yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilakukan di rumah plastik yang berlokasi di desa Karang Bajang, Tlogoadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2020 dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama ialah takaran pupuk kandang kambing dengan aras 10 dan 20 ton/ha. Sedangkan faktor kedua ialah selang waktu penyiraman dengan aras 3, 5, dan 7 hari sekali. Sebagai kontrol yaitu tanaman tanpa pupuk kandang kambing dengan selang waktu penyiraman 1 hari sekali. Data yang diperoleh dianalisis variansnya dan dilanjutkan dengan HSD Tukey apabila terdapat beda nyata antar perlakuan. Analisis regresi dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang diamati sebagai efek perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi takaran pupuk kandang kambing 20 ton/ha dengan selang waktu penyiraman 3 hari sekali pada variabel volume akar, luas daun, berat segar tanaman, berat segar polong, dan berat kering tanaman. Tidak ada interaksi antara takaran pupuk kandang kambing dengan selang penyiraman pada karakter hasil biji. Hasil biji tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk kandang kambing 20 ton/ha yaitu11,07 gram/tanaman dan selang waktu penyiraman 3 hari sekali yaitu 13,96 gram/tanaman.
Peanut (Arachis hypogaea L.) is a food crop with high economic value because of its high nutritional content mainly protein and fat. In Indonesia the productivity of peanut is low. Hence, it requires a hefty effort to increase its productivity in order to fulfill the need for peanut at high quality. One of the efforts to increase peanut productivity is managing manuring and watering effectively. The research aims to determine the precise manuring and watering gap to enchance growth and yield of peanut. The research was done in plastic greenhouse situated in Karang Bajang, Tlogoadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta started from June to September 2020 with a field experiment following Randomized Completely Block Design (RCBD) with two factors. The first factor is rate of goat manure fertilizer consists of two levels that is 10 and 20 ton/ha. The second factor is watering gap consists of three levels that is every 3, 5, and 7 day gap. The control is plant without goat manure fertilizer and watering every 1 day. The collected data is analyzed using ANOVA followed by HSD Tukey. Regression analysis is imposed to indicate relation between variables that are tested as a result of treatment effect. The result shows that there is an interaction between manuring goat fertilizer at 20 ton/ha and watering gap at every 3 days on variables of root volume, leaf area, fresh weight of plant, fresh weight of pods, and dry weight of plant. There is no interaction between manuring and watering gap on grain yield character. Manuring goat fertilizer at 20 ton/ha and watering gap 3 days giving highest grain yield of peanut that is 11,07 gram/plant and 13,96 gram/plant.
Kata Kunci : Kacang tanah (Arachis hypogaea L.), takaran pupuk kandang kambing, selang waktu penyiraman