Laporkan Masalah

The Importance and Challenges of an Integrated Social Security Programs in Indonesia

A M IMRAN ZULKARNAIN, Dr. M. Falikul Isbah, G.D.Soc, MA

2021 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGI

Integrasi program jaminan sosial ketenagakerjaan Indonesia di bawah pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan telah diamanatkan oleh undang-undang berdasarkan Undang-Undang BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) No. 24 tahun 2011. Di balik beberapa keuntungan penyelenggaraan jaminan sosial yang terintegrasi, terdapat beberapa tantangan dalam mengintegrasikan program asuransi yang pengelolaannya terpisah berdasarkan institusinya. PT. Taspen (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas melindungi Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan PT. Asabri, adalah agen penyelenggara jaminan sosial bagi aparat TNI dan Polri. Terdapat empat tantangan dalam melaksanakan integrasi yaitu inkonsistensi pemerintah Indonesia dalam melaksanakan sistem jaminan sosial nasional (SJSN), kurangnya departemen dan regulasi yang mengatur integrasi yang dijadwalkan akan berintegrasi paling lambat pada tahun 2029. Selain itu, Konflik kepentingan lembaga jaminan sosial juga menjadi tantangan, karena mereka berencana membatalkan integrasi bahkan memperkuat posisinya sebagai lembaga jaminan sosial yang fokus pada klasifikasi pekerjaannya. Di sisi lain dalam konteks Internasional, baik secara ilmiah maupun praktis terbukti bahwa lembaga tunggal adalah cara yang efektif untuk menyelenggarakan program jaminan sosial, seperti Centrelink di Australia, ZUS di Polandia dan banyak lagi. Bahkan penyelenggaraan jaminan sosial yang terfragmentasi menyebabkan kurangnya harmonisasi dan menghambat efektivitas pengelolaannya. Dalam studi ini, saya menemukan bahwa sistem yang terintegrasi akan mencapai efektivitas dan efisiensi meliputi biaya administrasi, menghilangkan ketidakmerataan manfaat serta memperbaiki manajemen pelayanan publik dan meningkatkan benefit bagi anggota. Manfaat tersebut harus menjadi pertimbangan besar pemerintah untuk mempercepat integrasi dan mengeliminasi keinginan PT. Taspen untuk tetap menyelenggarakan perlindungan jaminan sosial bagi PNS melalui panitia/lembaga khusus dari pemerintah. Di bawah satu lembaga, Indonesia dapat menjadi lembaga jaminan sosial yang lebih kuat yang membawa mereka dalam mendapatkan manfaat lebih bagi anggotanya serta menghindari kerugian yang terjadi di PT. Asabri yang merugi hasil investasinya sebesar Rp 4,84 triliun pada 2019.

The integration of Indonesia employment social security programs in BPJS Ketenagakerjaan administration has mandated by law under Social Security Law No 24 of 2011. Behind of some advantages of integrated social security administration, there are some challenges to integrate fragmented programs from different administrations. PT. Taspen (Persero) is a state-owned company, administers civil servants protections and PT. Asabri which organizes social security for army and police officers. There are four challenges to implement the integration which are the inconsistency of Indonesian government to implement national social security system (SJSN), the lack of both department and regulations to manage the integration which is scheduled to integrate at the latest on 2029. Additionally, Conflict of interest of social security institutions also become the challenges, as they planned to cancel the integration and even strengthening their position as social security institutions focusing to their job classification. However, in International context, both scientific and practically proven that single institution is the effective way to administer social security program, such as Centrelink in Australia, ZUS in Poland and many more. Fragmented social security administration even creates lack of harmonization and hampering their effectiveness. In this study, I found that integrated system will achieve effectiveness and efficiency of administration cost, eliminates uneven benefits as well as improving public service management and increase benefits for members. These benefits should be a great consideration of government to accelerate the integration and reduce the willingness of PT. Taspen to stay organize social delivery for civil servant through special committee from government. Under single institution, Indonesia can make a stronger social security institution which led them to create more benefits to their members as well as avoid the loss which has been occurred in PT. Asabri which loss their investment return of 4.84 trillion rupiah in 2019.

Kata Kunci : integration, integrated, fragmented, social security administration, cost-effectiveness, integration, BPJS Ketenagakerjaan, PT. Taspen, PT. Asabri, SJSN, DJSN.

  1. S2-2021-434354-abstract.pdf  
  2. S2-2021-434354-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-434354-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-434354-title.pdf