KHITTAH NU 1926: SIASAT NAHDLATUL ULAMA DALAM MEREBUT SUMBER DAYA POLITIK NEGARA

VANNI ANGGARA, Dr. R. B. Abdul Gaffar Karim. S. IP., M. A.

2021 | Tesis | MAGISTER POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Hubungan Nahdlatul Ulama dan politik menjadi topik yang sering diperbincangkan, tetapi jarang terfokus pada kajian Khittah NU. Tujuan kajian ini adalah mengisi kekosongan kajian Khittah NU melalui perspektif habitus. Urgensi penelitian ini dilakukan karena mayoritas peneliti kerapkali hanya melihat pada sisi interpretasi aktor atas penilaian Khittah NU. Mereka luput melihat habitus yang sudah terbentuk untuk memberikan alternatif jawaban terkait Khittah NU. Kajian ini menggunakan library research method sebagai cara untuk menggali data. Hasil kajian yang diperoleh di antaranya: Pertama, Khittah NU sebagai strategi politik NU agar bisa survive melakukan peran politik dalam bernegara. Penguasaan akses politik ditujukan untuk memperoleh sumber daya ekonomi yang berasal dari pemerintah. Sumber ekonomi yang diperoleh kemudian disalurkan ke yayasan-yayasan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama; Kedua, habitus NU menunjukkan bahwa perilaku organisasi sangat lekat dengan politik. Hal ini dikarenakan politik sebagai jalan NU memperoleh akses terhadap sumber daya kekuasaan dan ekonomi. Implikasinya adalah NU menampilkan dua gaya berpolitik: akomodatif dan oposan. Maka Khittah NU 1926 hakikatnya bukan konsep untuk memisahkan NU dengan politik, tetapi sebagai sarana NU untuk mengukuhkan kepolitikannya sesuai prinsip dan tujuan organisasi melalui penguasaan sumber daya politik yang tersedia.

The relationship between Nahdlatul Ulama (NU) and politics has been widely discussed from time to time, but rarely has the topic focused on the study of Khittah NU. This study aims to fill a gap in the study of Khittah NU from the perspective of habitus. The significance of conducting this study was because oftentimes, the majority of researchers merely investigated the actor interpretation of their judgement of Khittah NU. They failed to notice the habitus that had been established to provide alternative responses to the ambiguity of Khittah NU. The current study used library research method as a way of collecting the data. The results of the study indicate that, first, Khittah NU is a political strategy of NU to be able to survive through occupying its political role within the state. The control of political access aims to acquire economic resources that comes from the government. The economic resources that are obtained are then distributed to foundations or institutions that are affiliated with NU. Second, the habitus of NU indicates that organizational behavior is closely related to politics. This is due to the fact that politics provides a way for NU to gain access to power and economic resources. The implication that arises from this explanation is that NU demonstrates two political styles, namely accommodative and oppositional. Therefore, the Khittah NU 1926 is not essentially a concept to detach NU from politics, but a means for NU to accentuate its politics in accordance with the principles and goals of the organization by dominating the political resources available.

Kata Kunci : Khittah NU, Habitus, Strategi Politik, Ekonomi Politik