Laporkan Masalah

Hubungan antara Kadar Antibodi Anti-double Stranded Deoxyribonucleic Acid dengan Manifestasi Klinis yang Muncul pada Pasien dengan Lupus Eritematosus Sistemik di RSUP dr. Sardjito

NOVIANTORO SUNARKO P, Dr. dr. Deddy Nur Wachid A., Sp.PD-KR; dr. Ayu Paramaiswari, Sp.PD-KR

2021 | Tesis-Spesialis | ILMU PENYAKIT DALAM

Latar Belakang dan Tujuan Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya kerusakan organ yang dimediasi oleh autoantibodi. Antibodi anti-dsDNA telah lama diakui sebagai autoantibodi yang utama berperan dalam patogenesis penyakit ini bahkan menjadi salah satu kriteria diagnostik. Tetapi penelitian terdahulu menunjukkan hubungan yang tidak konsisten antara kadar antibodi tersebut dengan manifestasi klinis yang muncul pada LES. Hal ini menimbulkan keraguan mengenai peran sentral antibodi ini dalam patogenesis LES. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan tambahan gambaran mengenai hubungan peningkatan kadar antibodi anti-dsDNA dengan munculnya manifestasi klinis pada LES. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang retrospektif. Total 63 sampel penelitian yang terdiri dari 30 pasien LES dengan peningkatan kadar antibodi anti dsDNA dan 33 pasien LES dengan antibodi tersebut yang normal. Kadar antibodi anti-dsDNA diperiksa dengan metode ELISA menggunakan alat Alegria ORGENTEC ORG204S. Titik potong peningkatan kadar antibodi yang digunakan adalah 50 IU/mL, yaitu 2 kali lipat dari batas normal atas alat tersebut. Analisis statistik dengan uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antara peningkatan kadar antibodi anti-dsDNA dengan masing-masing manifestasi klinis yang muncul pada LES. Hasil Manifestasi klinis LES yang paling sering muncul pada penelitian ini secara berurutan adalah manifestasi hematologi (69,8 %), manifestasi kulit (66,7%), dan manifestasi muskuloskeletal (63,5%). Peningkatan kadar antibodi anti-dsDNA berhubungan dengan timbulnya manifestasi hematologi (p=0.026) dan tidak berhubungan dengan timbulnya manifestasi kulit (p=0,108), manifestasi mukosa (p=0,458), manifestasi muskuloskeletal (p=0,980), manifestasi serosa (p=0,854), manifestasi saraf (p=0,902), serta manifestasi ginjal (p=0,056). Dengan nilai Odds ratio >1, maka peningkatan kadar antibodi anti-dsDNA menjadi prediktor terhadap munculnya manifestasi hematologi pada LES. Kesimpulan Peningkatan kadar antibodi anti-dsDNA berhubungan dengan timbulnya manifestasi hematologi pada pasien LES.

Background and Objective Anti-double stranded deoxyribonucleic acid (anti-dsDNA) antibodies had been along known as specific autoantibodies in systemic lupus erythematosus patients. Their central role in the pathogenesis of SLE also had been proposed for a long time. But many studies had failed to show a consistent association between anti-dsDNA level and clinical manifestation in SLE patients. This phenomenon rose controversies about the role of anti-dsDNA in the development of the disease. This study aimed to give more description about relationship between anti-dsDNA antibodies level and clinical manifestation of SLE. Methods Sixty-three females with new cases of SLE were included in this study. We used Alegria ORGENTEC ORG204S kits to measure anti-dsDNA antibody levels in those patients. All organ involvement data and anti-dsDNA level data were collected from medical record of the subject. We categorized the patient into 2 groups, one group with a high level of anti-dsDNA antibodies and the other with the normal one. We conducted the statistical analysis by using the chi-square test to associate the anti-dsDNA antibodies level with clinical manifestation of SLE that developed in those patients. Results Hematological manifestation was the most prevalent clinical manifestation of SLE (69.8%) in this study, followed by cutaneous manifestation (66.7%) and musculoskeletal manifestation (63.5%) respectively. Thirty subjects had a high level of anti-dsDNA antibodies and 33 subjects had the normal one. Anti-dsDNA antibodies level only significantly associated with the development of hematological manifestation (p=0.026). This study did not show a significant relationship between anti-dsDNA level with other organ involvement in SLE (p>0,05). Conclusions Hematological manifestation tends to be developed in SLE patients with high anti-dsDNA antibody levels.

Kata Kunci : anti-dsDNA, SLE, clinical manifestation, organ involvement

  1. S2-2021-405550-abstract.pdf  
  2. S2-2021-405550-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-405550-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-405550-title.pdf