PROFIL ANGKATAN KERJA REMAJA DI WILAYAH JAWA (DATA SAKERNAS 2018)
AURELIA FITRIA N, Dr. Sukamdi, M.Sc. ; Dr. Sudrajat, M.P.
2021 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKANKemampuan remaja dalam memproduksi barang dan jasa dapat dilibatkan ke dalam pasar tenaga kerja. Sejauh ini membantu untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Keberadaan Angkatan Kerja remaja di dalam suatu rumah tangga dapat membantu beberapa kebutuhan untuk mendukung kebutuhan dan kesejahteraan. Fenomena ini dengan beberapa variabel yang berkaitan memberikan pengaruh terhadap meningkatnya jumlah Angkatan Kerja remaja dalam suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hal - hal yang berkaitan pada karakteristik, pola persebaran berdasarkan pendekatan rumah tangga dan wilayah, dan mengetahui hal - hal yang membedakan karakteristik antar wilayah pada angkatan kerja remaja di wilayah Jawa. Data yang digunakan adalah Sakernas periode Agustus 2018, dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, inferensia (chi - square) dan spasial (keruangan). Karakteristik umum dari angkatan kerja remaja di wilayah Jawa adalah sebagian besar berada pada kelompok umur 20 - 24 tahun, bertempat tinggal di perkotaan, dan tidak memiliki pengalaman kerja. Bagi golongan yang bekerja termasuk pada kelompok tenaga kerja dengan akumulasi jam kerja > 40 jam dalam seminggu. Dalam pendekatan rumah tangga sebagian besar termasuk ke dalam keluarga yang memiliki jumlah Anggota Rumah Tangga < 4 orang, pendidikan setingkat SMP dan SMA/SMK. Bagi golongan yang bekerja sebagian besar memiliki pendapatan dibawah Upah Minimum Provinsi. Di sisi lain, Kepala Rumah Tangga (KRT) di wilayah Jawa sebagian besar tergolong tidak ada pendapatan. Dalam pendekatan wilayah, sebagian besar remaja yang bekerja berada pada sektor formal. Selain itu, remaja yang bekerja sebagian besar berada pada lapangan usaha bidang industri pengolahan.
Adolescents with great capacity to produce goods and service have chance to join in labor market. So far, it help to increase income in household. Adolescent labor force can provide something about household needed to increase quality of life. This phenomenon with some variable give implicate to increase adolescents labor force in a region. The research goals is to analyze general characteristics, pattern of distribution with household approach and regional approach and to know regional and characteristics difference in Java Region. The data used is the National Labor Force Survey August 2018 Period, which was analyzed using descriptive, inferential (chi - square), and spatial methods. The general characteristics of the youth workforce in the Java region are that most of them are in the 20-24 year age group, live in urban areas, and have no work experience. Those who work are included in the group of workers with accumulated working hours> 40 hours a week. In the household approach, most of them belong to families that have a number of household members < 4 people, education at the junior high and high school / vocational level. Most of the working groups have income below the Provincial Minimum Wage. In the regional approach, most of the working youth are in the formal sector. In addition, most of the working youth are in the manufacturing industry.
Kata Kunci : Angkatan kerja, Remaja, Karakteristik umum, Pendekatan rumah tangga, Pendekatan wilayah