Problem Normatif dan Kelembagaan: Inefektivitas Implementasi ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP)
BAGASKARA SAGITA W, Lukmanul Hakim, S.I.P., M.A
2021 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALPermasalahan polusi asap yang terjadi di Asia Tenggara sudah terjadi sejak lama, mulai dari tahun 1980-an. Isu ini mulai menjadi permasalahan transnasional pada 1990-an, ketika kebakaran hutan dan lahan di Indonesia melewati batas-batas negara dan menyelimuti negara tetangganya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ASEAN mengambil langkah dengan membuat rezim tata kelola yang memprioritaskan kerjasama di antara negara-negara anggotanya. Sebagian besar kajian tentang permasalahan asap ini, berfokus pada unsur kerangka legal, budaya, serta ekonomi-politik; yang cenderung melihat permasalahan dengan pendekatan anthroposentris. Menawarkan pendekatan yang berbeda, tesis ini menjelaskan permasalahan asap dengan menggunakan pendekatan yang berbasis lingkungan. Argumen utama tesis ini adalah bahwa penyelesaian masalah lingkungan harus dilakukan dengan pendekatan yang berbasis lingkungan, ditunjang dengan aspek legalisasi yang kuat. Dengan menggunakan pendekatan yang berbasis lingkungan ini, dapat dipahami bahwa permasalahan utama dari AATHP ini bersifat kompleks, baik itu dalam tataran normatif, maupun dalam tataran implementasinya.
The transboundary haze pollution that occurred in Southeast Asia has been going on for a long time, starting from the 1980s. This issue began to become a transnational problem in the 1990s when haze from forest and land fires in Indonesia crossed national borders and covered neighboring countries. To overcome this problem, ASEAN is taking steps by creating a governance regime that prioritizes cooperation among its member countries. Most of the studies on the haze problem focus on elements of the legal, cultural, and political economy framework; which tend to see problems with an anthropocentric approach. Offering a different approach, this thesis describes the smoke problem using an environmentally-based approach. The main argument of this thesis is that solving environmental problems must be carried out with an environment-based approach, supported by strong legalization aspects. By using this environment-based approach, it can be understood that the main problems of AATHP are complex, both at the normative level and at the level of implementation.
Kata Kunci : ASEAN, AATHP, pendekatan berbasis lingkungan, legalisasi, pencemaran asap lintas batas.