Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Susur Sungai Di Desa Jurang, Kabupaten Kudus
MOHAMMAD FARID MAHYA, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.
2021 | Skripsi | S1 PARIWISATADesa Jurang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, dan berjarak 10 km ke arah utara dari pusat kota Kudus. Desa ini memiliki daya tarik wisata minat khusus, yaitu wisata susur Sungai Gelis sejauh 2 km dengan menggunakan pelampung yang terbuat dari ban truk. Wisata tersebut dibuka sejak tahun 2017 oleh kelompok Karang Taruna Gelora Mahardika Desa Jurang. Desa Jurang kemudian ditetapkan sebagai rintisan desa wisata oleh Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus atas keberadaan wisata susur sungai tersebut. Wisata jenis ini merupakan yang pertama di Kudus, dan didirikan oleh karang taruna yang beranggotakan masyarakat lokal Desa Jurang. Atas dasar tersebut, dapat diteliti mengenai partisipasi masyarakat yang terlibat dalam pengembangan wisata susur sungai ini. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan penentuan sampel berdasarkan teori dari Cohen dan Uphoff (1980). Terdapat 3 (tiga) golongan yang diteliti yaitu masyarakat lokal/local residents, pemimpin lokal/local leaders, dan perangkat pemerintahan/government personnel. Untuk pengumpulan data, dilakukan observasi ke Desa Jurang, lalu wawancara ke 3 (tiga) golongan yang menjadi narasumber penelitian. Selain itu, terdapat pula dokumentasi yang berkaitan dengan wisata susur sungai sebagai data pendukung. Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif, lalu dilakukan reduksi data agar dapat dikategorisasikan ke dalam koding yang sesuai dengan teori Cohen dan Uphoff (1980). Bentuk partisipasi ditinjau dalam 4 (empat) aspek yaitu pengambilan keputusan, implementasi program, pemanfaatan hasil, dan evaluasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pihak masyarakat lokal yaitu pengurus Karang Taruna Gelora Mahardika, melakukan partisipasi dalam empat aspek tersebut, daripada 2 (dua) golongan lainnya. Hal tersebut disebabkan karena karang taruna menjadi pengelola sekaligus yang menjalankan kegiatan wisata susur sungai. Untuk dua golongan lain, pihak pemerintah Desa Jurang selaku pemimpin lokal dan Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus selaku perangkat pemerintahan sama-sama lebih berpartisipasi dalam aspek pengambilan keputusan dan evaluasi, karena keduanya tidak menjadi pengelola maupun ikut menjalankan wisata susur sungai tersebut. Untuk aspek implementasi program dan pemanfaatan hasil, keduanya melakukan partisipasi namun tidak secara menyeluruh.
Jurang village is located in Gebog district, Kudus Regency, 10 km to the north from the downtown. This village has a particular feature that attracts tourist interest, namely river-tubing across the Gelis River with a distance of 2 km using a buoy that made from a truck's tire. It was launched in 2017 by the local youth community called Karang Taruna Gelora Mahardika. Finally, Jurang village was officially regarded as a pre-tourism village by the Tourism Division of Kudus Regency Culture and Tourism Office. This tourist attraction was pioneered in Kudus Regency and founded by the local youth community. Due to this reason, it is possible to examine local community participation during the river tubing tourism development. This research uses the descriptive qualitative method. Purposive Sampling is used as a technique to determine the sample based on Cohen and Uphoff's theory (1980). There are 3 (three) groups selected as the sample, including residents, local leaders, and government staff. The data collection is done through observation and interviews. The documentation related to river-tubing tourism is also attached as additional data, while data reduction is carried out to categorize the data based on Cohen and Uphoff's theory (1980). The forms of participation are classified into four aspects; namely decision-making, implementation, benefits, and evaluation. The result of the research shows that the residents (youth community) taking part in all aspects tested if compared to the other groups. The other groups, namely Jurang village local leaders and the Tourism Division of Kudus Regency Culture and Tourism Office, have the same participation in decision-making and evaluation because they do not own and organize the tourist attraction. However, for the implementation and benefits aspects, both of them participating but not comprehensively.
Kata Kunci : partisipasi masyarakat, desa wisata, wisata minat khusus, wisata susur sungai