Laporkan Masalah

Analisis kromosom dalam penentuan jenis kelamin tanaman melinjo (Gentum gnemon L)

PRAMASHINTA, Fenty, Dr.Ir. Aziz Purwantoro, MSc

2002 | Tesis | S2 Agronomi

Tanaman melinjo sebagai tanaman berumah dua (dioecious), mempunyai permasalahan dalam usaha budidaya tanaman melinj o secara komersial, karena jenis kelamin tanaman melinjo baru dapat &ketahui setelah tanaman berbunga, yaitu pada umur 5-7 tahun. Kesalahan paling fatal dalam memilih bibit adalah keliru menentukan jenis kelamin jantan dan betina. Perbandingan ideal antara bibit jantan dan betina yang akan ditanam kira-kira 1 : 10-20. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara struktur kromosom tanaman melinjo jantan dengan betina. Bahan penelitian menggunakan ujung pucuk daun tanaman jantan dan betina, dan ujung pucuk daun dari bibit tanaman. Preparat dibuat menggunakan metode pemencetan (squash) menurut Jahier ct al. (1996) yang dimodifikasi. Pengamatan meliputi dua aspek : (1) kromosom yaitu : jumlah, ukuran (panjang lengan panjang, panjang lengan pendek dan panjang absolut), rasio lengan; (2) daun melinjo, yaitu : panjang, lebar, rasio panjang-lebar dan luas. Data ukuran kromosom dan rasio lengan dari kromosom jantan dan betina, dianalisis menggunakan rancangan tersarang (nested), kemudian digunakan untuk menentukan formula kromosom jantan dan betina. Data bentuk kromosom dan klasifikasi kariotipe dianalisis secara desknptif menggunakan kariogram dan idiogram. Sedangkan data daun melinjo dianalisis menggunakan Uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman jantan dan betina mempunyai jumlah kromosom yang sama, yaitu 2n = 48. Tidak ditemukan adanya kromosom heteromorfik. Panjang absolut kromosom jantan antara 1,88 - 5,55 pm, sedangkan kromosom betina antara 1,99 - 4,26 pm. Formula kromosom jantan 12 m + 12 sm + 20 st + 4 stSATd, an kromosom betina 8 m + 18 sm + 18 st + 2 sm . Satelit pada kromosom jantan terletak pada kromosom no. 2 dan 5, berbentuk subtelosentris, sedangkan pada kromosom betina terdapat pada no. 1 dan 4, berbentuk submetasentris dan subtelosentris. Perbedaan jenis kelamin pada melinjo diduga karena proses diferensiasi yang mengikuti Pola Aborsi (The Abortion Pattern). Berdasarkan pengamatan pada bibit melinjo, didapatkan bahwa kecenderungan bibit untuk menjadi tanaman betina 70 YO sedangkan untuk menjadi tanaman jantan 30 %.

Gnetum gnemon L. is a dioecious plant. The nature brings lfficulty in commercial cultivation of the species since its sex can only be judged after it reaches five to seven years old when it flowers for the first time. Ideally, male to female ratio is 1:lO-20. In some dioecious species, such as nutmeg, sex can be determined cytologically. This study aims to find differences in chromosomal structure both sex of G. gnemon L. Preparations were made from young leaves tip of mature plants and of young plants (seedlings). Squash method was applied following Jahier et al. (1 996) with slight modification. Observations were made on chromosome morphology, that is number and measures including Iength of long and short arms, absolute length, and arm ratio, and leaf morphology including length, width, length to width ratio, and leaf area aspects. Chromosomal data were analysed following nested design scheme, which output was used to obtain the male and female chromosome formula. Karyogram and idiogram were also made fiom the data. Leaf morphology data were analysed using t-test. Both sex had similar chromosomal number, 2n = 48. No heteromorphic chromosome was found. Absolute length for male Gnetum was 1,88 - 5.55 pm and for female was 1.99 - 4.26 p. The formula was found to be 12m + 12sm + 20st + 4stSATf or male and 8m + 18sm + 18st + 2smSAT+ 2stSATfo r female. The satellites were located at chromosome no. 2 and 5 in male, classified as subtelocentric, and at chromosome no. 1 and 4 in female, classified as submetacentric and subtelocentric respectively. Apparent reason why differences between both sex occur is differentiation process which follows " The Abortion Pattern". Based on data taken fiom seedlings, 70% tends toward female was observed.

Kata Kunci : Tanaman Melinjo,Jenis Kelamin,Kromosom


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.