Laporkan Masalah

Potensi Pengembangan Sapi Potong Di Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Berdasarkan Sumber Daya Lokal

JOKO KRISTIYANTO, Prof.Dr. Ir Endang Baliarti, S.U.; Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU PETERNAKAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuai potensi lahan perkebunan sawit dari segi kondisi klimat dan produksi hijauan, serta mengkaji strategi pemanfaatan potensi sumber daya lokal untuk pengembangan sapi potong di Kebupaten Sintang melalui analisis kondisi dan potensi wilayah. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Juli sampai 26 Agustus 2020. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama adalah identifikasi dan analisis potensi pengembangan sapi potong di lingkungan perkebunan sawit di Kabupaten Sintang. yangbertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi sumberdaya yang ada untuk pengembangan sapi potong di Kabupaten Sintang seperti; potensi wilayah, wilayah basis sapi potong, produksi hijauan, kapasitas tampung dan indeks daya dukung. Tahap dua, merumuskan strategi pengembangan sapi potong di Kabupaten Sintang, data dianalisis menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan alternatif strategi pengembangan usaha sapi potong yang merupakan lanjutan dari analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan)dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Hasil analisis potensi lingkungan menunjukan bahwa suhu, kelembaban, kapasitas tampung, indeks daya dukung berturut-turut sebesar 27,3����¯�¿�½������°C, 73,4%, 61.831 ST, 9,3. Wilayah basis sapi potong terletak di Kecamatan Binjai Hulu, Sungai Tembelian, Dedai, Tempunak, dan Sepauk. Alternatif strategi dalam pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten sintang berdasarkan analisis SWOT adalah strategi S-O yaitu strategi yang menitik beratkan pada optimalisasi penggunaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Sedangkan rumusan strategi yang direkomendasikan adalah mengkaji sistem pemeliharaan ternak terintegrasi guna mendorong pengembangan sapi potong pada kawasan sentra produksi ternak dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Kesimpulan penelitian adalah Kabupaten Sintang sangat berpotensi untuk melakukan pengembangan atau peningkatan produksi sapi potong, karena suhu maupun produksi hijauannya sangat mendukung dan memeliki kapasitas tampung sebesar 61.831 ST/th, dan indeks daya dukung (IDD) sebesar 9,3 (ST) atau masih mampu menampung ternak lebih dari empat kali lipat dari populasi saat ini, adapun setrategi yang harus dilakukan dalam pengambangannya adalah mengkaji sistem pemeliharaan ternak terintegrasi guna mendorong pengembangan sapi potong pada kawasan sentra produksi ternak dengan mengoptimalkan potensi yang ada

This research was conducted to determine the potential for oil palm plantations in terms of climatic conditions and forage production, as well as to review strategies for utilizing local potential resources for beef cattle development in Sintang District through an analysis of the conditions and potential of the area. This research was conducted from 25 July to 26 August 2020. This research was conducted in 2 stages, the first stage was the identification and analysis of potential beef cattle development in the oil palm plantation environment in Sintang District. which aims to identify and analyze the potential of existing resources for the development of beef cattle in Sintang District, such as; regional potential, base area for beef cattle, forage production, carrying capacity and carrying capacity index. Phase two, formulating a beef cattle development strategy in Sintang District, the data were analyzed using a SWOT analysis. SWOT analysis is used to determine alternative strategies for beef cattle business development which is a continuation of the analysis of internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats). The results of the environmental potential analysis show that temperature, humidity, carrying capacity, carrying capacity index are 27.3 ����¯�¿�½������° C, 73.4%, 61.831 ST, 9,3, respectively. The base areas for beef cattle are located in Binjai Hulu, Tembelian, Dedai, Tempunak, and Sepauk rivers. The alternative strategy in developing beef cattle in Sintang District based on the SWOT analysis is the S-O strategy, which focuses on optimizing the use of strength to take advantage of opportunities. Meanwhile, the recommended strategy formulation is to examine an integrated livestock raising system to encourage the development of beef cattle in livestock production centers by optimizing the existing potential. The conclusion of the research is that Sintang District has the potential to develop or increase beef cattle production, because the temperature and forage production are very supportive and have a carrying capacity of 61.831 AU/ year, and a carrying capacity index of 9,3 (AU) or still capable. accommodate livestock more than four times the current population, while the strategy that must be carried out in its development is to study an integrated livestock raising system to encourage the development of beef cattle in livestock production centers by optimizing the existing potential

Kata Kunci : Pengembangan sapi potong, Perkebunan kelapa sawit, Sumberdaya lokal

  1. S2-2021-449045-Abstract.pdf  
  2. S2-2021-449045-Bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449045-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-449045-Title.pdf