PENGARUH WAKTU PEMANGKASAN PUCUK DAN KONSENTRASI GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum frutescens L.)

WAHID NASRUDIN, Ir. Rohlan Rogomulyo, M.P.

2021 | Skripsi | S1 AGRONOMI

Produksi cabai rawit di Indonesia relatif tidak stabil yaitu mengalami peningkatan maupun penurunan setiap tahunnya. Perlakuan dalam budidaya tanaman cabai rawit merah yaitu pemangkasan pucuk dan penggunaan ZPT GA3 dapat menjadi solusi dalam mengatasi ketidakstabilan produksi cabai rawit merah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi antara waktu pemangkasan pucuk dan konsentrasi Geberelin yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai rawit merah. Lokasi penelitian ini bertempat di Kawasan kecamatan Srumbung, dengan ketinggian 600-750 mdpl, jenis tanah regosol, bertekstur pasiran, curah hujan rata-rata 3,900 mm pertahun dengan suhu udara 21-28�. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor. Perlakuan pertama adalah waktu pemangkasan yaitu tanpa pemangkasan, umur 2, 3, 4 minggu setelah pindah tanam (MSPT). Perlakuan kedua adalah konsentrasi Giberelin yaitu 0 ppm, 50 ppm, dan 150 ppm. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan waktu pemangkasan pucuk dan konsentrasi giberelin pada variabel pengamatan jumlah daun umur 17 MSPT, berat segar akar 6 MSPT, jumlah buah, berat buah sampel, diameter buah, dan berat buah total pertanaman. Kombinasi antara waktu pemangkasan pucuk dan konsentrasi geberelin yang terbaik adalah pemangkasn umur 3 MSPT dan konsentrai 50 ppm yang dapat meningkatkan hasil berat buah total sebesar 72,85 % dibanding dengan perlakuan kontrol atau tanpa pemangkasan dengan konsentrasi 0 ppm.

The production of chili pepper in Indonesia is relatively unstable such as increases or decreases every year. The cultivation technique of chili such as pruning and PGR using like GA3, may be an alternatife solution to overcome chili production in Indonesia. The purposes of this research was to determine the combination of pruning time and giberelin concentration that can increase the growth and yield of chili pepper. This Research was located in Srumbung district, with an altitude of 600-750 masl, regosol soil type, textured sand, average rainfall of 3,900 mm per year with air temperature 21-28 ° C. This research was arranged with Randomized Complete Group Design (RCBD) 2 factors. The first factor was about the pruning time that is without pruning, pruning at 2, 3, and 4 weeks after transplanting (WATP). The second factor was about giberelin concentration there were 0, 50, 150 ppm. The research showed that there was an interaction between the treatment of pruning shoots and giberelin concentration at the number of leaves in the 17 WATP, fresh root weight at 6 WATP, number of fruits, fruit weight, fruit diameter, and total of fruit weight. The best combination of pruning time and giberelin concentration is best trimmer at 3 WATP and 50 ppm of GA3 concentration which can increase the total of fruit weight and yield at around 72.85% compared to without pruning treatment.

Kata Kunci : Cabai rawit merah, Giberelin, Meristem apikal, Pemangkasan pucuk.