Pergeseran fungsi Surau di lingkungan masyarakat Minangkabau :: Kasus di Kenagarian Sungayang Kabupaten Tanah datar Provinsi Sumatera Barat
DASRAN, Drs. Rahardjon, MSc
2002 | Tesis | S2 SosiologiMasyarakat Minangkabau propinsi Sumatera Barat menganut sistem matrilineal. Dalam kelompok etnik matrilineal ini didasarkan pada garis keturunan ibu, dan harta pusaka jatuh pada ibu atau anak perempuan. Dalam kehidupan masyarakat Minangkabau dikenal dengan adanya rumah gadang dan surau. Rumah gadang dipimpin oleh seorang “mamak†dan dia menentdcan sekali dalam setiap mengambil keputusan, sedangkan surau dikenal dengan pendidikannya yang khas. Keberadaan surau dalam kehidupan masyarakat Minangkabau merupakan sarana yang mempunyai dimensi agama dan sosial. Sebagai dimemi agama surau berfungsi sebagai sarana ibadah, dan tempat mengaji dengan menggunakan sistern pendidikan huluqah yakni murid duduk bersila mengelilingi guru. Sedangkan sebagai dimmi susiaZ surau berfungsi sebagai :Pertam, tempat tidurnya lakilaki yang sudah memasuki usia remaja dan para duda, karena di rumah gadang hanya mempunyai ruang-ruang yang dipruntukkan bag perempuan dan tidak mempunyai kamar-kamar. Kedua, sebagai sarana untuk mensosialisikan nilainilai adat Minangkabau dari genemi tua kepada generasi muda. Kettga, sebagai sarana dalam mempelajari ilmu seni beladiri (pencak silat). Seiring dengan perjalanan waktu, klah terjadi perubahan sosial masyarakat Minangkabau, yang berakibat pada terjadinya pergeseran fungsi surau. SeIama ini surau mempunyai banyak fungsi, surau sekarang hanya tinggal yang bernuansa agama, sementara yang bernuansa sosial sudah berkurang. Penelitian dilakukan dikenagarian Sungayang propinsi Sumatera Barat, dengan tujuan untuk mengetahui pergeseran fungsi surau dilingkungan masyarakat Minangkabau Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi kepustakw. Analisis data dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Hasil-hasil penelitian yang Idapat, terjadinya pergeseran fungsi surau dilingkungan masyarakat Minangkabau khususnya dikenagarian Sungayang disebabkan berkurangnya perhatian masyarakat terhadap keberadaan surau sebagai sarana &lam mensosialisasikan nilai-nilai adat Minangkabau. Hal ini sebagai salah satu pengaruh dari prubahan sosial antara lain terjadinya proses individualisasi dan perubahan pola hdup masyarakat, sehingga terjadi perubahan dalam memaknai keberadaan fungsi surau
The society of Minangkabau in the West Sumatera province has a matrilineal system. This system makes women have the prominent role in any society activity instead the mather, will pass her ancient owned assets or properties to her plaughter mather than to her sons. Then in the Minangkabau life system it is know with “the hause†(called as rumah gadang) and small mosque (called surau). The big hause is lead by the person uncle (called mount) and he will lead the society under his ethnic group he finally, becomes a determined person and has significant roles in any decision making process, while small masque is known as a center of special education. The existence of small masque is known as a religius dimension and as a special dimension. As the religius dimension small masque as aplace of doing prayng, and a place to learn qur’an with the “halaqah†educational system, which means that student sit down along with the teacher. Whde the social dimension, small masque divorcedman, because the big hause has room for women and no room. The second, it is a place where the socialization of the Minangkabau value is transferd from the senior generation to the junior generation. The third, it is a place to learn “self defence skill†(called as pencak silat). However as the time goes, the social community of Minangkabau has significantly changed, which lead to thk change of the surau (small mosque) funcsion. Previously surau has many funcsions to its surrounding community, where surau is only used as a religious dimension, while as a social dimension reduced. Study in the kenagarian Sungayang West Sumatera province in known the change of the surau funcsion in the society of Minangkabau. Data has by interview, observation and references. Data analysis by descriptive halitatif analysis. Results, the change were of the surau hcsion in the society of Minangkabau environment particularly in the kenagarian Sungayang because of reluctant society for the surau as a place where the socialization of the Minangkabau value. It is a influencing factor the change social dimension between others individually process and change live pattern society, result of the change seen surau the function.
Kata Kunci : Masyarakat Minangkabau, Surau, Pergeseran Fungsi