Laporkan Masalah

Ketahanan Kota Administrasi Jakarta Utara Terhadap Banjir Rob

ENDAH NUGRAHANING S, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. dan Dr. rer.nat. Djati Mardiatno, M.Si.

2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN BENCANA

Jakarta sebagai ibukota Indonesia merupakan salah satu kota pesisir yang empat puluh persen daratannya berada di bawah muka laut pasang. Kota Administrasi Jakarta Utara merupakan bagian dari Jakarta yang wilayahnya terendah dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa dengan perkembangan wilayah yang sangat pesat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan Kota Administrasi Jakarta Utara kian hari semakin rentan terhadap ancaman bencana banjir rob. Tren kejadian banjir rob di Kota Administrasi Jakarta Utara selama sepuluh tahun terakhir cenderung meningkat serta dampaknya sudah menimbulkan kerugian yang besar baik dari aspek sosial maupun ekonomi. Saat ini paradigma pengeloaan bencana alam adalah berbasis kesiapsiagaan dan ketahanan, di mana rencana tata ruang juga menjadi aspek yang diperhitungkan didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketahanan Kota Administrasi Jakarta Utara terhadap ancaman banjir rob dan menganalisis kesesuaian rencana pola ruang terhadap tingkat ketahanan Kota Administrasi Jakarta Utara. Perhitungan ketahanan kota dalam penelitian ini menggunakan perbandingan antara indeks kapasitas dan indeks kerentanan, sedangkan kesesuaian antara pola ruang terhadap tingkat ketahanan didapatkan dengan menggunakan teknik overlay antara peta tingkat ketahanan dengan peta rencana pola ruang. Hasilnya adalah skor ketahanan Kota Administrasi Jakarta Utara terhadap banjir rob pada kurun waktu 2014-2018 tergolong dalam tingkat ketahanan tinggi, namun mengalami kecenderungan menurun. Kesesuaian antara rencana pola ruang dengan tingkat ketahanan Kota Administrasi Jakarta Utara adalah sebesar 104,71 km2 atau 71,40% memiliki kategori tidak sesuai dan hanya 41,95 km2 atau 28,60% yang termasuk dalam kategori sesuai.

Jakarta as the capital of Indonesia is one of the coastal cities whose land is forty percent below the high tide. North Jakarta is part of Jakarta which is the lowest area and is directly adjacent to the Java Sea with a very rapid development of the region every year. This makes North Jakarta increasingly vulnerable to the threat of tidal flood. The trend of tidal flood events in North Jakarta over the last ten years tends to increase and the impact has caused great losses both from social and economic aspects. Currently the paradigm of natural disaster management is based on preparedness and resilience, where spatial planning is also an aspect that is taken into account in it. This study aims to analyze the level of resilience of the city of North Jakarta to the threat of tidal flood and analyze the suitability of spatial pattern plans to the level of resilience of the city of North Jakarta. The calculation of city resilience in this study used a comparison between capacity index and vulnerability index, while the suitability between spatial pattern to resilience level was obtained by using overlay technique between resilience level map and spatial pattern plan map. The result is that the north Jakarta city's resilience score against tidal floods in the period 2014-2018 is classified as high level of resilience, but is experiencing a downward trend. The suitability between the spatial pattern plan and the resilience level of North Jakarta is 104.71 km2 or 71.40% has an inappropriate category and only 41.95 km2 or 28.60% belongs to the appropriate category.

Kata Kunci : Kapasitas, Kerentanan, Rencana Pola Ruang/Capacity, Vulnerability, Spatial Plan

  1. S2-2021-435232-abstract.pdf  
  2. S2-2021-435232-tableofcontent.pdf  
  3. S2-2021-435232-title.pdf