NILAI KEINDAHAN LANSKAP DAN DAYA DUKUNG FISIK KAWASAN WISATA WILAYAH KEPESISIRAN SIUNG DAN WEDIOMBO GUNUNGKIDUL
NANDHA SETIAWAN, Dr. rer. nat. Djati Mardiatno, M.Si.
2021 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGANWilayah Kepesisiran Gunungkidul sebagian besar sudah dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Hal pertama yang menjadi daya tarik sebuah kawasan wisata adalah keindahan serta kelamian panorama alamnya. Upaya pengembangan dan pengelolaan dalam suatu kawasan wisata harus mempertimbangkan efeknya terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kepesisiran Siung dan Wediombo Kabupaten Gunungkidul Daerah Iswtimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menilai keindahan lanskap dan menghitung daya dukung fisik kawasa untuk kegiatan rekreasi masing-masing kawasan wisata. Informasi mengenai nilai keindahan dan daya dukung kawasan dapat digunakan sebagai rekomendasi pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata secara berkelanjutan . Metode yang digunakan untuk analisis keindahan lanskap adalah metode SBE (Scenic Beauty Estimation) dari Daniel&Booster 1973. Tahap dalam analisis keindahan lanskap adalah; 1) Observasi dan pengambilan gambar, 2) Penilaian lanskap oleh responden melalui kuisioner online 3) perhitungan SBE. Analisis yang digunakan dalam menghitung daya dukung fisik kawasan adalah metode DDK (daya dukung kawasan) oleh Yulianda 2007. Data yang diperlukan untuk menghitung daya dukung kawasan adalah luas gisik (Lp), Durasi Buka (Wt), Potensi kologis pengunjung per satuan unit area (K), Unit area untuk kegiatan tertentu (Lt), dan Waktu yang dihabiskan pengunjung untuk kegiatan tertentu (Wp). Hasil penelitian menunjukan bahwa besar daya dukung kawasn untuk kegiatan rekreasi di Wilayah Kepesisiran Siung dan Wediombo masing-masing adalah 603 orang/hari dan 2258 orang/hari. Nilai keindahan lanskap tertinggi di Wilayah Kepesisran Siung adalah 179 dengan kenampakan fisik berupa gisik pasir putih, air laut dan latar belakang tebing-tebing karst. Skor SBE tertinggi di Wilayah Kepesisiran Wediombo adalah 173 dengahn kenampakan lanskap berupa plataran pantai batuan beku vulkanik air laut dengan latar belakang sisa perbukitan vulkanik tua bagian barat. Nilai keindahan lanskap terendah di kedua wilayah memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu lanskap dengan kenampakan bangunan-bangunan di sekitar pantai yang kurang alami dan kurang tertata dengan rapih. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk salah satu rekomendasi dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata di Kawasan Wisata Pantai Siung dan Wediombo. Kata Kunci : daya dukung kawasan, SBE, kegiatan pariwisata, wilayah kepesisiran, Pantai Siung, Pantai Wediombo, Kabupaten Gunungkidul
Most of the Gunungkidul coastal areas have been used as a tourist area. The first thing that becomes the attraction of a tourist area is the beauty of the natural panorama. Development and management efforts in a tourist area must consider the effect on the environment. This research was conducted in the coastal areas of Siung and Wediombo, Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Region. The purpose of this research is to assess the beauty of the landscape and calculate the physical carrying capacity of the area for recreational activities in each tourist area. Information regarding the value of the area's beauty and carrying capacity can be used as a recommendation for the management and development of a tourism area in a sustainable manner. The method used for the analysis of landscape beauty is the SBE (Scenic Beauty Estimation) method from Daniel & Booster 1973. The stages in the analysis of landscape beauty are; 1) Observation and taking pictures, 2) Assessment of the landscape by respondents through online questionnaires 3) calculation of SBE. The analysis used in calculating the physical carrying capacity of the area is the DDK method (area carrying capacity) by Yulianda 2007. The data needed to calculate the carrying capacity of the area are physical area (Lp), Open Duration (Wt), potential cological visitors per unit area ( K), unit area for certain activities (Lt), and time spent by visitors on certain activities (Wp). The results showed that the carrying capacity of the Kawasn for recreational activities in the Siung and Wediombo coastal areas was 603 people / day and 2258 people / day, respectively. The highest value of landscape beauty in the Kepesisran Siung area is 179 with physical features in the form of white sand, sea water and a background of karst cliffs. The highest SBE score in the Wediombo Coastal Area is 173 with a landscape appearance in the form of coastal plains of volcanic seawater volcanic rocks against the background of the remains of old western volcanic hills. The lowest value of landscape beauty in the two regions has almost the same characteristics, namely the landscape with the appearance of the buildings around the coast that are less natural and less neatly arranged. This research is expected to be useful for one of the recommendations in the management and development of tourism in the Siung and Wediombo Beach Tourism Areas. Keywords: area carrying capacity, SBE, tourism activities, coastal areas, Siung Beach, Wediombo Beach, Gunungkidul Regency
Kata Kunci : aya dukung kawasan, SBE, kegiatan pariwisata, wilayah kepesisiran, Pantai Siung, Pantai Wediombo, Kabupaten Gunungkidul