Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) :: Dari Organisasi Sosial Keagamaan ke Parta politik 1928-1971
NELMAWARNI, Prof.Dr. Djoko Suryo
2002 | Tesis | S2 SejarahStudi ini membicarakan mengenai sejarah pertumbuhan dan perkembangan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah tahun 19281971. Organisasi ini lahir pada tanggal 5 Mei 1928 di Candung Bukittinggi Sumatera Barat, atas inisiatif Syekh Sulaiman Ar-Rasuly. Organisasi ini merupakan benteng pertahanan kaum tua, yaitu sekelompok kaum muslimin Minangkabau yang dalam bidang aqidah mengkatkan diri kepada paham Ahlussunnahwaljama’ah dan dalam bidang ibadah dan syari’ah mengikatkan diri pada mazhab syafii. Sehubungan dengan itu organisasi ini berazaskan Islam paham Ahlussunahwaljamaah dan mazhab syafii. Sepanjang sejarahnya selama masa waktu 1928-1971 organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah mengalami perkembangan yang berarti. Organisasi yang semula hanya berupa Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah atau organisasi pendidikan dan pengajaran Islamiyah yang disingkat dengan PTI, meningkat menjadi organisasi sosial Islam yang program kerjanya pun mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Di samping untuk memajukan pendidikan Islam, memperkuat dan meningkatkan dakwah Islamiyah,,, juga menjalankan amal sosial lainnya. Sejalan dengan itu kependekan dari PTI juga berubah menjadi PERTI. Pada masa kemerdekaan organisasi ini meningkat menjadi partai politik dengan nama partai Islam PERTI (PI PERTI). Kemudian tahun 1952 DPT dipindahkan ke Jakarta dan tahun 1955 seluruh DPP juga pindah ke Jakarta, sehingga Bukittinggi berubah menjadi cabang. Sebagai upaya melaksanakan program kerja, PERTI telah melakukan berbagai kegiatan pokok yaitu dalam bidang pendidikan dan pengajaran dari tingkat kanak-kanak hingga perguruan tinggi, dalam bidang dakwah dan penyiaran, dalam bidang perjuangan, serta dalam bidang aksi dan gerakan politik. Kemudian PERTI juga mendirikan organisasi-organisasi yang bernaung di bawahnya, yaitu Wanita PERTI, Gerakan Buruh Muslimin Indonesia (GERBUMI), Pemuda Islam Indonesia, Gerakan Tani Muslimin Indonesia, Ikatan Pelajar Sekolah PERTI, Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan Kepanduan AlAnshaar. Pada masa demokrasi terpimpin Partai Islam PERTI mengalami masa-masa sulit. Kemelut intern PERTI yang kurang terbenahi sangat merugikan bagi tujuan semula organisasi. Sehubungan dengan itu tahun 1969 sesepuh dan pendiri PERTI, Syekh Sulaiman Ar-Rasuly mendekritkan agar kembali pada khittah semula yaitu status non politik. Dekrit sesepuh ini hanya diterima oleh sebagian saja yang dipimpin oleh Baharuddin Ar-Rasuly, dan kemudian dalam menyalurkan aspirasi politiknya bergabung dengan GOLKAR. Adapun sebagian lagi kelompok Rusli Abdul Wahid tetap sebagai partai politk dan ikut mengambil bagian dalam pemilu 1971.
The study examines the history of the growth and the development of Persatuan Tarbiyah Islamiyan (PERTI)organization in 1928-1971. The organization was founded on May 5th, 1928 in Candung Bukit Tinggi of West Sumatera on the initiative of Syekh Sulaiman Ar-Rasuly. It represented the fortress of old generation of Minangkabau Moslem who followed ahlussunnah wal jama ’ahin their aqidah and Syafiite persuasion in their syari’ah. Thus, it followed the principles of ahlussunnah waljama’ah and Sydiite persuasion. In its history of 1928-1971 the Persatuan Tarbiyah Islamiyah organization experienced a significant development. I t developed from its early Madrasah Tarbiyah Islamiyah or educational organization of Islam at PTIlevel into Islamic social organization with its far-reaching programs. Additionally, to improve the Islamic education, to strengthen and to enhance the proselytizing endeavor of Islam, it was intended to engage in other social activities. Consequently, the abbreviation of PTI was changed in>o PERTI. In the independent era, the organization was transformed into Islamic political party named PERTI. Subsequently, in 1952 DPTwas moved to J a k a r t a and in 1955 the whole DPP was moved to Jakarta that Bukittinggi served as a branch. In the effort of implementing its working program, PERTI has performed various primary activities in the area of education from play group level to high school level, in the proselytizing and broadcasting area, in the struggle area, and in the political action and movement. Subsequently, PERTI also founded some organization under its umbrella such as PERTI Woman, Gerakan Buruh Muslimin Indonesia (GERBUMI) Pemuda Islam Indonesia, Gerakan Tani , Muslimin Indonesia, Ikatan Pelajar Sekolah PERTI, Gerakan Mahusiswa Islam Indonesia and Kepanduan Al-Anshaar. In the guided non-parliamentary democracy era, the Islamic party of PERTI went through its difficult period. The internal crisis heavily hampered the effort of meeting the objective of the organization. Thus, the old generation and the founder of PERTI, Syekh Sulaiman Ar-Rasuly decreed the reorientation to initial khittah of being non-political organization. Only a few members led by Baharuddin Ar-Rasuly that channeled its political aspiration to GOLKAR accepted the decree. The other members was led by Rusli Abdul Wahid were consistent as political party and took a part in the election of 1971.
Kata Kunci : Sejarah Indonesia,PERTI 1928,1971,Organisasi Sosial,Partai Politik, Social organization, political party, and change