Management of Diarrhoea in Gadjah Mada Medical Center (GMC) Sleman, D.I.Y. in 2019
VANESSA OLIVIA G, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes; Dr. Tri Murini, M. Si, Apt
2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Diare merupakan gejala dengan presentasi sebagai lebih dari 3 tinja cair per hari dan disebabkan oleh berbagai kondisi dengan infeksi sebagai penyebab paling umum. Kasus berat pada dewasa dapat berdampak merugikan pada kualitas hidup. Kondisi ini umum ditemukan di negara berkembang. Diare menduduk peringkat tinggi sebagai penyakit penyebab kematian dan kecacatan di Indonesia dan sebagai penyakit rawat jalan PUSKESMAS di Kabupaten Sleman. Kasus diare pada dewasa tidak umum dibahas dibanding kasus diare pada rentang usia lainnya. Tujuan: Mendiskripsikan dan mengidetifikasi tatalaksana yang diterapkan pada kasus diare di Gadjah Mada Medical Center (GMC) pada tahun 2019. Metode: Studi ini merupakan penelitian deskriptif observasional retrospektif menggunakan data sekunder 148 rekam medis kasus dari Gadjah Mada Medical Center (GMC) tahun 2019. Data tersebut telah melalui simple random sampling yang dilakukan secara manual oleh peneliti dan disaring berdasarkan kriteria penelitian hingga ukuran sampel tercapai. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan komputerisasi statistik data. Hasil: Mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan, berusia antara 21-30 tahun, terdiagnosis Diare dan Gastroenteritis Non-Spesifik, dan/atau terdiagnosis dalam bulan April. Tatalaksana terbanyak yang diamati adalah farmakologis dengan mayoritas resep obat terdiri dari 2 obat (rata-rata: 2.6). Jenis obat yang paling digunakan adalah Antidiareal (82.4%), Antasida (18.2%), Antirefluks, & Antiulseran (48.0%) dengan presentase total 65.2%, dan Elektrolit (19.6%). Obat yang paling banyak diresepkan adalah Neo Diaform dan Ranitidin dengan 69 preskripsi masing-masing (46.6%). Kesimpulan: Semua kasus diare teramati pada GMC tahun 2019 mendapat tatalaksana famokologis dengan resep 1 sampai 5 obat. Teramati 2 kasus diare dengan manajemen gabungan. Tidak ditemukan bukti tatalaksana non-farmakologis untuk kasus diare di GMC pada tahun 2019. Kata Kunci: Diare dewasa, tatalaksana, Gadjah Mada Medical Center, Sleman, perawatan primer
Background: Diarrhoea is a symptom presenting as more than 3 loose stools per day and is due to varying conditions with the most common being infections. Severe cases in adults may result in detrimental impact on quality of life. It is commonly found in developing countries. It is highly ranked both as a disease causing death and disability in Indonesia and as an outpatient Primary Health Care (PHC) disease in Sleman Regency. Adult diarrhoea is not commonly discussed compared to diarrhoea in other age ranges. Objective: To describe and identify the management applied for diarrhoeal cases in Gadjah Mada Medical Center in the year 2019. Method: This study is a retrospective descriptive observational study using secondary data of 148 diarrhoeal case medical records from Gadjah Mada Medical Center (GMC) in 2019. The data have gone through simple random sampling that was done manually by researcher and filtered by study criteria until sample size was reached. Method of analysis was descriptive observational with statistical computerization of data. Result: Majority of patients were: female, aged between 21-30 years old, diagnosed with Diarrhoea and Non-Specific Gastroenteritis, and/or diagnosed within the month of April. The most observed type of management was pharmacological with majority of prescriptions consisting of 2 drugs (avg.:2.6). Most used drug kinds were Antidiarrhoeals (82.4%), Antacide (18.2%), Antireflux, & Antiulcerant (48.0%) with a total percentage of 65.2%, and Electrolytes (19.6%). The most prescribed drugs were Neo Diaform and Ranitidine each with 69 prescriptions (46.6%). Conclusion: All diarrhoeal cases observed in GMC for the year of 2019 received pharmacological management with a prescription of 1 to 5 drugs. There was 2 diarrhoeal cases with combined management observed. No evidence of non-pharmacological management was observed for diarrhoeal cases in GMC in the year 2019. Keywords: Adult diarrhoea, management, Gadjah Mada Medical Center, Sleman, primary care
Kata Kunci : Diare dewasa, tatalaksana, Gadjah Mada Medical Center, Sleman, perawatan primer, Adult diarrhoea, management, primary care