Pengaruh Penambahan Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Natrium Hidroksida (NaOH) terhadap Sifat Mekanik Geopolimer berbasis Kaolin

HUDI NURWENDI, Prof. Ir. I Made Bendiyasa, M.Sc., Ph.D., IPU.; Ir. Indra Perdana, S.T., MT., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER TEKNIK KIMIA

Produksi semen yang bergantung dengan proses kalsinasi batu kapur pada suhu diatas 1400 dreajat Celsius memiliki emisi gas karbon dioksida yang sangat besar. Pemngembangan media perekat yang lebih ramah lingkungan diperlukan dalam upaya mengurangi pemanasan global yang disebabkan oleh gas karbon dioksida. Geopolimer merupakan bahan yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai pengganti semen. Tetapi geopolimer belum banyak digunakan secara luas sebagai bahan pengganti semen. Penyebabnya adalah proses pembuatan yang memerlukan aktivator cair sehingga proses mobilisasinya sulit dilakukan. Dalam studi ini, hasil akhir geopolymer berupa serbuk dan "hanya menambahkan air" atau geopolimer satu bagian dengan menggunakan aktivator padat. Permasalahan lain, geopolymer perlu dilakukan proses curing dengan suhu 40-100 derajat Celsius dalam waktu 24-17 jam. Penambahan kalsium karbonat ditujukan untuk meningkatkan sifat mekanik geopolimer yang di-curing pada suhu kamar. Penambahan kalsium karbonat memiliki pengaruh sifat mekanik geopolymer, peningkatan terbesar pada jumlah kalsium karbonat sebanyak 15 persen, kalsium karbonat meningkatkan kuat tekan hingga 14 MPa setelah proses curing pada suhu ruang selama 28 hari. Penambahan konsentrasi aktivator juga meningkatkan sifat mekanik geopolimer.

The cement production process which relies upon the calcination of limestone at a temperature above 1400 degrees Celsius has a huge amount of carbon dioxide emissions. The development of adhesive media that environmentally friendly is needed to reduce global warming caused by carbon monoxide gas. Geopolymer is one environmentally friendly adhesive media that can substitute ordinary cement. However, the geopolymer is still not widely used as cement replacement. The reason is that the manufacturing process requires a liquid activator so that the mobilization process is difficult. In this study, the final result of the geopolymer is in the form of powder and "just adding water" in the application process similar cement. Another problem is that the geopolymer needs to be cured at a temperature of 40-100 degrees Celcius within 24-17 hours. The addition of calcium carbonate to improve the mechanical properties of the geopolymer cured at room temperature. The addition of calcium carbonate affects geopolymer mechanical properties, the largest increase in the amount of calcium carbonate by 15 percent, carbonate increases the compressive strength up to 14 MPa after curing at room temperature for 28 days. The addition of the activator concentration also improves the mechanical properties of the geopolymer.

Kata Kunci : geopolimer, kaolin, kalsium karbonat, proses kering