Partisipasi Masyarakat Desa Sembalun Lawang Terhadap Pengelolaan Wisata Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani
MUHAMMAD ADI JUNAIDI, 1. Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr., Ph.D, 2. Dr. John Soeprihanto, M.I.M.
2021 | Tesis | Magister Kajian PariwisataDesa Sembalun Lawang merupakan salah satu jalur masuk resmi ke objek wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Desa ini ditetapkan sebagai bagian dari kawasan TNGR. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji partisipasi masyarakat Desa Sembalun Lawang terhadap pengelolaan wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani dan mengembangkan pengelolaan wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data secara kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sangat beragam. Tahap perencanaan: masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam identifikasi masalah dan pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan: sebagian besar masyarakat dilibatkan, tahap pengawasan: mayarakat ada yang dilibatkan dan ada yang tidak. Pengelolaan wisata pendakian TNGR sepenuhnya dikelola oleh Balai Taman Nasional Gnung Rinjani dengan memiliki 2 seksi pengelolaan wilayah (SPW) yaitu wilayah I di Kayangan (meliputi Lombok Utara) dengan 3 buah resort dan wilayah 2 di Selong (meliputi Lombok Timur dan Lombok Tengah) dengan 5 buah resort. Oleh sebab itu pemungutan retribusi, pengelolaan pengunjung, perlindungan kawasan, konservasi, desain tapak dan lain sebagainya merupakan hak dan tanggung jawab Balai TNGR.
Sembalun Lawang Village is one of the official entry routes to the climbing tourism attraction of Mount Rinjani National Park (TNGR). This village is designated as part of the TNGR area. The purposes of this research were to study of community participation in Sembalun Lawang Village in managing TNGR climbing tourism and to develop a TNGR climbing tourism management. This research was used descriptive method with data collection methods, namely: observation, interviews, documentation, and literature study. After the data was collected, the next step was analyzed the data used the Mile and Huberman models. The results indicated that community participation in the management of TNGR climbing tourism starting from the planning, implementation, and monitoring stages was very diverse. Planning stage: the community wasn�¢ï¿½ï¿½t involved in problem identification and decision making, implementation stage: most of the community was involved, the monitoring stage: some people were involved and some were not. The management of TNGR climbing tourism was fully managed by the Gunung Rinjani National Park Office with 2 regional management sections (SPW), namely region I in Kayangan (covering North Lombok) with 3 resorts and region 2 in Selong (covering East Lombok and Lombok Central) with 5 resorts. Therefore, collecting retribution, managing visitors, protecting the area, conservation, site design and so on were the rights and responsibilities of the TNGR Office.
Kata Kunci : partisipasi masyarakat, Sembalun Lawang, pengelolaan wisata, wisata pendakian, Rinjani