HUBUNGAN LAMA PERAWATAN TERHADAP PERUBAHAN SKOR PANSS PASIEN SKIZOFRENIA: SYSTEMATIC REVIEW

SAI VHIMAL RAJ, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp. KJ ; dr. Andrian Fajar Kusumadewi, M.Sc., Sp.KJ ; dr. Jajar Setiawan MSc ,

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan salah satu gangguan psikotik yang paling sering. Gejala klinis skizofrenia adalah gangguan pikiran, delusi, halusinasi, efek abnormal, dan gangguan kepribadian motor. Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi skizofrenia di Indonesia mencapai 1,7 per seribu orang dari populasi pada semua tingkatan umur, Aceh dan DI Yogyakarta adalah daerah dengan prevalensi skizofrenia tertinggi yaitu 2,7%. Respon terapi pengobatan pasien skizofrenia dapat dilihat dari perbaikan gejala dan penurunan tingkat keparahan pasien yang dapat diukur melalui instrument seperti Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS). Tujuan: Menentukan hubungan lama perawatan dengan perubahan skor Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS). Metode: Penelitian dilakukan dengan desain studi systematic review dengan penelaahan artikel terpublikasi melalui database PubMed, The Lancet Psychiatry, dan Cochrane Library. Sampel penelitian mencakup artikel terpublikasi tentang tindakan yang mempengaruhi lama perawatan skizofrenia dan perubahan skor PANSS di internet melalui ketiga database mulai tahun Januari 2009 sampai dengan December 2019. Hasil: Berbagai macam intervensi dapat berpengaruh langsung terhadap lama perawatan dan perubahan skor PANSS pasien skizofrenia, terutama pengobatan antipsikotik (misalnya, clozapine). Selain itu, usia pasien pun dapat mempengaruhi lama perawatan dan perubahan skor PANSS. Kesimpulan: Secara umum, durasi lama perawatan yang lebih lama dikaitkan dengan perbaikan yang lebih baik dari skor PANSS total pasien skizofrenia. Harapannya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan lama perawatan terhadap perubahan skor PANSS yang lebih dalam, misalnya dalam bentuk meta analysis.

Background: Schizophrenia is one of the most common psychotic disorders. The clinical symptoms of schizophrenia are disturbances of thought, delusions, hallucinations, abnormal effects, and mental disorders. Riskesdas 2013 shows the prevalence of schizophrenia in Indonesia reaches 1.7 per thousand of the population at all age levels, Aceh and DI Yogyakarta are areas with the highest prevalence of schizophrenia, namely 2.7%. The patient's schizophrenia treatment response can be seen from the improvement of therapy and a decrease in the patient's severity which can be measured through instruments such as the Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS). Objective: To determine the relationship between length of care and changes in the Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) scores. Methods: The study was conducted with a systematic study design by reviewing articles published through the database PubMed, The Lancet Psychiatry, and the Cochrane Library. The study sample included published articles about actions that affect the length of treatment for schizophrenia and changes in the PANSS score on the internet through all three databases from January 2009 to December 2019. Results: Various kinds of interventions can have a direct effect on length of treatment and changes in the PANSS score of schizophrenic patients, especially treatment. antipsychotics (for example, clozapine). In addition, the patient's age can affect length of stay and changes in the PANSS score. Conclusion: In general, the duration of treatment was longer with better improvement of the total PANSS score of schizophrenic patients. The hope is that further research needs to be carried out related to the relationship between length of care and deeper changes in the PANSS score, for example in the form of meta-analysis.

Kata Kunci : Skizofrenia, lama perawatan, PANSS