Peran Industri Plywood Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Keluarga (Studi Pada CV Berkah Sigran Jaya Di Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
AHMAD NUR AHSAN, Subejo, S.P., M.Sc, Ph.D; Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si
2021 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONALBerdasarkan larangan pemerintah dalam mengekspor kayu yang masih dalam bentuk gelondongan (log), hal ini mendorong timbulnya industri pengolahan kayu seperti industri kayu lapis (Plywood) berkembang sangat pesat. Industri plywood merupakan salah satu sumber pendapatan ekonomi yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas produksi plywood dan menganalisis implikasi penyerapan tenaga kerja industri plywood terhadap peningkatan ketahanan ekonomi keluarga pada pekerja �CV Berkah Sigran Jaya� Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bersifat eksploratif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Informan yang diwawancarai adalah direktur, serikat pengurus pekerja satu orang dan pekerja CV Berkah Sigran Jaya sebanyak enam orang. Analisis data yang digunakan adalah kategorisasi data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa dengan adanya aktivitas produksi plywood di CV Berkah Sigran Jaya, mempunyai implikasi peran terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, penyerapan industri hasil hutan produksi, sumber pendapatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal. Implikasinya terhadap ketahanan ekonomi keluarga, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga yang diukur melalui empat indikator yaitu: 1) tempat tinggal keluarga, 2) pendapatan keluarga yang sudah melebihi Upah Minimum Kota (UMK) Kabupaten Temanggung sebesar 1.870.200 rupiah sedangkan upah pekerja sebesar 2.000.000 rupiah, hal ini merupakan salah satu indikator terkuat terhadap penentuan implikasi ketahanan ekonomi keluarga pekerja, 3) pembiayaan pendidikan anak yang tidak sampai putus sekolah dalam wajib belajar 12 tahun., dan 4) jaminan keuangan keluarga dalam bentuk, baik itu produk bank, non bank dan lainya.
Based on the government's prohibition on exporting wood that was still in the form of logs, it encouraged the emergence of a wood processing industry such as the plywood industry to develop rapidly. The plywood industry was a source of economic income that can make a positive contribution to economic resilience. This study aimed to analyze plywood production activities and its implications toward the increasing of employees� families economic resilience in plywood industry, "CV Berkah Sigran Jaya" The approach of this research was qualitative research with descriptive exploratory methods which data collection techniques used were observation, interviews, documentation and literature. The informants interviewed were the director, a one-man union management and six employees of CV Berkah Sigran Jaya. The data analysis used was data categorization, data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the research conducted by the researcher, it was known that the existence of plywood production activities in CV. Berkah Sigran Jaya had implications toward job creation, absorption of forest products industry, sources of economic income and absorption of local labor. The implication toward family economic resilience was that it could improve family economic welfare as measured by four indicators, specifically: 1) family residence; 2) family income that has exceeded the City Minimum Salary (UMK) in Temanggung Regency, amounting to 1,870,200 rupiah, while the worker's salary was 2.000.000 rupiah, that one of the strongest indicators of determining the implications on the economic resilience of the working family; 3) financing the education of children that did not drop out of school in the 12 years education compulsory.
Kata Kunci : Peran, Industri Plywood, Penyerapan Tenaga Kerja, Ketahanan Ekonomi Keluarga.