Laporkan Masalah

Dampak Kepemilikan Kartu JKN terhadap Keputusan Berobat Jalan

HERMASANI TYA M, Dr. Evi Noor Afifah, M.S.E.

2021 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Pemenuhan kebutuhan dasar hidup layak dan peningkatan martabat manusia dapat diperoleh salah satunya dengan adanya jaminan sosial yang menjadi hak bagi setiap warga negara. Universal Health Coverage (UHC) merupakan bagian dari komitmen pembangunan global terkait dengan Sustainable Development Goals (SDG). Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai wujud representatif UHC di Indonesia merupakan satu bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang sifatnya wajib (mandatory). UHC memberikan jaminan bahwa semua individu pada seluruh masyarakat menerima layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa adanya kendala dalam hal keuangann, termasuk dalam hal ini adalah seluruh layanan kesehatan yang esensial serta berkualitas. Layanan Kesehatan ini termasuk pembiasaan hidup sehat, pencegahan, perawatan, rehabilitasi, hingga perawatan paliatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari kepemilikan kartu JKN terhadap keputusan untuk berobat jalan. Melalui metode Propensity Score Matching, pada data Susenas Maret 2017, penelitian ini menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan kartu JKN Non PBI dan kartu JKN PBI berpengaruh signifikan terhadap keputusan individu berobat jalan. Dampak individu pemilik kartu JKN non PBI yang berobat jalan adalah sebesar 0,032 poin lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak memiliki kartu JKN non PBI. Dampak individu pemilik kartu JKN PBI yang berobat jalan adalah sebesar 0,016 poin lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak memiliki kartu JKN PBI.

Fulfilling the basic needs of a decent life and enhancing human dignity can be obtained by social security which is the right of every citizen. Universal Health Coverage (UHC) is part of a global development commitment related to Sustainable Development Goals (SDG). Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) as a representative form of UHC in Indonesia is a part of the Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) which is implemented using a social health insurance mechanism which is mandatory in nature. UHC guarantees that all individuals in the entire community receive the health services they need without any financial constraints, included all essential and quality health services. These health services include healthy living habits, prevention, care, rehabilitation, and palliative care. This study aims to see the impact of the ownership of the JKN card on outpatient treatment decisions. Through the Propensity Score Matching method, on SUSENAS Maret 2017 data, this study found empirical evidence that the ownership of the JKN Non-PBI card and the JKN PBI card had a significant effect on an outpatient treatment decision. The impact of JKN Non-PBI card who seek outpatient treatment is 0,032 points higher than they do not have JKN Non-PBI cards. Meanwhile, the impact of JKN PBI who seek outpatient treatment is 0,016 points higher than they who do not have JKN PBI cards.

Kata Kunci : asuransi kesehatan, JKN, propensity score matching, probit model, berobat jalan, health insurance, JKN, propensity score matching, probit model, outpatient treatment

  1. S2-2021-447476-abstract.pdf  
  2. S2-2021-447476-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-447476-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-447476-title.pdf