Kota Salatiga :: Studi tentang perkembangan kota kolonial 1917-1942
KARYONO, Prof.Dr. Djoko Suryo
2002 | Tesis | S2 SejarahPenelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi sejarah kota Salatiga pada tahun 1917-1942. Kurun waktu yang dipilih untuk dijadikan obyek antara 19 17- 1942. Kurun waktu tersebut dipilih dengan pertirnbangan bahwa, kota Salatiga pada tahun-tahun tersebut diatas justru mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain itu data mengenai perkembangan kota Salatiga sebelurn tahun tersebut sangat sulit didapat. Tahun 1917 adalah tahun awal dari perkembangan kota Salatiga untuk rnenjadi kota modern, karena pada tanggal 1 Juli 1917 (staatsblad 110.266 /1917) kota Salatiga resmi dijadikan sebagai Gemeente (Kotapraja). Tahun 1942 akhir dari kekuasaan Kolonial Belanda di Hindia Belanda dan awal dari pend ud u kan Jepang . Cara pendekatan yang dipilih adalah menggabungkan metode penelitian kepustakaan dengan observasi lapangan ke obyek-obyek studi yang ada di kota Salatiga. Penekanan dalam pembahasan ini adalah perkembangan bentuk fisik kota, dari sebuah kota kecil pedalaman yang kotor, sampai menjadi sebuah kota berbudaya Indis, dengan predikat Solotigo de Schoonste Sad van Midden Java. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa 1. Pembangunan infrastruktur dan komunikasi kota Salatiga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pendudu k yang rata-rata setiap tahunnya bertambah 4,8%, sedang penduduk pendatang meningkat rata-rata 3,6% setiap tahunnya. 2.Sejak tahun 1917 sampai tahun 1942 kota Salatiga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya usaha pemerintah kotapraja Salatiga untuk memperbaiki jalan, perbaikan kampung, pembukaan jalan-jalan umum, pengadaan air bersih, perbaikan pemotongan hewan, pembangunan pasar serta meningkatkan kesehatan masyarakat dan pendidikan, walaupun pendidikan yang tertinggi masih setingkat MULO. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pemerintah kota Salatiga didalam merencanakan pemekaran kota agar tetap mempertahankan nilai-nilai sejarah masa lampau, sehingga kota dapat menjadi “buku sejarah†bagi warganya.
The aim of this study is to reconstruct the history of the city of Salatiga between 19 17- 1942. The time span chosen is 19 17- 1942 due to the significant development of the city of Salatiga were among those years. On the other hand data concerning the development of the city of Salatiga prior to those mentioned years are not available. The starting year for the development of the city of Salatiga to be a modern city was 1917. Since July 1st 1917 the city of Salatiga was formally announced as a municipal city (according to Staatsblad no.266/ 1917). The Dutch colonization on Indonesia ended in 1942 where on the other hand the Japanese occupation began. The methodology applied in this study to analyse the above problems is a combination between library research and field research. Field research was conducted to several objects in the city of Salatiga. The focus of the analyses is on the physical development of the city, from a small dirty town to be a modern city, Indis culture known as Solotzgo de Shoonste Sad van Midden Java. The findings of the study reveal that : 1 .The communication and infrastructure development of the city of Salatiga positively related to the population growth. The city population grew at 4,8% per annum in which 3,6% was for immigrant growth. 2.The significant development of the city of Salatiga was between 1917-1942. This finding supported by the efforts of the municipal government to improve the road, build new public roads, facilitated healthy water, village improvements, improve the market, slaughter house, the community health, and the education, though the highest educational was as high as MULO. The findings of this study is expected to be a fruitful input for the municipal government of the city of Salatiga in developing the city by
Kata Kunci : Sejarah Indonesia,Kolonial 1917,1942 Salatiga