PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI USAHA BUDIDAYA TANAMAN LIDAH BUAYA OLEH KELOMPOK "KEBUN BIBIT DAN KOLAM LELE" DI KAMPUNG JAGOAN, KECAMATAN MAGELANG SELATAN, KOTA MAGELANG
ALFITA HERYANA A, Dr. S. Djuni Prihatin, MSi
2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANMinimnya lahan di Kota Magelang membuat pemerintah memutar otak untuk membuka peluang usaha yang sesuai dengan kondisi terkini di Kota Magelang, langkah yang diambil pemerintah Kota Magelang yaitu dengan mengadakan sosialisasi budidaya tanaman lidah buaya ditahun 2015(www.magelang.sorot.co). Setelah mendapat bekal pengetahuan yang didapat dari pelatihan, menyadari adanya peluang untuk memiliki alternatif baru dalam meningkatkan penghasilan akhirnya dibentuklah kelompok "Kebun bibit dan Kolam Lele" oleh warga Kampung Jagoan sebagai wadah untuk saling berbagi ilmu budidaya juga untuk mendapatkan fasilitas serta dana bantuan dari Pemetintah Kota Magelang. Penelitian ini menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat dan konsep institusi lokal untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat melalui usaha budidaya lidah buaya. Konsep pemberdayaan masyarakat digunakan untuk memberikan pengertian secara garis besar terkait pemberdayaan masyarakat beserta prinsip-prinsip yang harus dipegang didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif karena dianggap mampu untuk menjawab rumusan masalah. Penentuan Informan dipilih dengan menggunakan teknik snowball dan purposive sampling, yaitu non-probability sampling yang dimana sampel dipilih berdasarkan karakteristik suatu populasi dan objek penelitian. Informan yang dipilih oleh peneliti adalah informan yang dianggap benar-benar memahami memiliki pengetahuan lebih banyak mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui usaha budidaya tanaman lidah buaya dan berpartisipasi aktif dalam program pemberdayaan budidaya lidah buaya yang dilaksanakan oleh kelompok "Kebun Bibit dan Kolam Lele" dengan tenik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui usaha budidaya tanaman lidah buaya oleh kelompok "Kebun Bibit dan Kolam Lele" terjadi melalui proses belajar anggotanya dalam menghadapi permasalahan. Meskipun proses pelatihan berjalan lancar, dan pemberdayaan melalui budidaya lidah buaya ini memberikan keuntungan bagi anggota aktif, namun prinsip pemberdayaan masyarakat masih belum dipegang dengan maksimal oleh kelompok. Kelompok cenderung mudah puas dengan program yang ada, sehingga hingga saat ini tidak ada program inovasi lanjutan untuk kedepannya.
The lack of land in Magelang City causes local government to open business opportunities according to the city's current capacity, which is by socializing ways to cultivate aloe vera on 2015. After gaining knowledge from training and realizing the existence of opportunities to increase income, the group "Kebun Bibit dan Kolam Lele" or "Seeds Garden and Catfish Pond" by the villagers of Jagoan Village was funded as a vessel to share cultivation knowledge and to access facilities and monetary aids from Magelang City Government. This research uses community empowerment concept and local institution concept to gain knowledge on the process of community empowerment through aloe vera cultivation business. The concept of community empowerment is used in order to give broad definition on community empowerment and the principles that stand as its basis. This research uses descriptive qualitative methods as it is deemed capable to answer the researchs questions. The informants involved were chosen by snowball sampling and purposive sampling techniques, which are non-probability sampling where the samples were chosen according to the characteristics of a population and research object. The informants chosen by the researchers were those deemed to be truly knowledgeable on the subject of community empowerment through aloe vera cultivation and were active participants in the aloe vera cultivation empowerment program that's done by "Kebun Bibit dan Kolam Lele" group. Data gathering was done by observation, interview, and documentation. This research shows that the process of community empowerment through aloe vera cultivation by "Kebun Bibit dan Kolam Lele" group happened through the learning process of its members in facing obstacles. Although the training proceeded smoothly and the empowerment through this aloe vera cultivation gives advantages to active members, the principles of community empowerment are still yet to be firmly grasped by the group. The group tends to easily gain satisfaction with the existing program, which results in the lack of inovation for futher advancement.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Usaha Budidaya Tanaman Lidah Buaya, Kelompok "Kebun Bibit dan Kolam Lele"