Review: Causative Agents of Canine Dermatophytosis in Indonesia and Iraq

TAN YUN FEN, Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Dermatofitosis (ringworm) adalah penyakit kulit yang umum diderita anjing di seluruh dunia. Spesies dermatofita yang menginfeksi anjing kemungkinan berbeda tergantung lokasinya. Studi retrospektif dilakukan untuk mengetahui agen penyebab dermatofitosis pada anjing di dua negara berbeda, yaitu Indonesia dan Irak. Penelitian ini menggunakan artikel tentang dermatofitosis pada anjing dari Indonesia dan Irak. Data dari masing-masing artikel ditabulasi, dibandingkan, dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi dermatofitosis pada anjing di Irak 103/165 (62,42 %) lebih tinggi dibanding dengan Indonesia 27/60 (45 %). Spesies dermatofit utama yang ditemukan pada anjing dengan dermatofitosis di kedua-dua negara tersebut adalah Microsporum canis, yaitu 62,96 % di Indonesia dan 70,87 % di Irak, kemudian diikuti oleh Trichophyton sp. Spesies lain yang menginfeksi anjing di Irak adalah Microsporum audouinii dan Microsporum gypseum. Hasil penelitian ini hanya memberi gambaran tentang perbedaan prevalensi dan agen penyebab dermatofitosis pada anjing di Indonesia dan Irak karena sampel yang diperoleh hanya mewakili sebagian kecil dari kedua-dua negara. Microsporum canis adalah spesies penyebab utama dermatofitosis pada anjing di Indonesia dan Irak.

Dermatophytosis (ringworm) is a common skin disease suffered by dogs all around the world. Depending on the locations, the species of dermatophytes that infect the dogs may be different. A retrospective study is carried out to understand the causative agents of dermatophytosis in canine of two different countries, which are Indonesia and Iraq. Articles on canine dermatophytosis from Indonesia and Iraq were collected. The data from each article were then tabulated, compared and discussed descriptively. The results showed that the prevalence of dermatophytosis in dogs in Iraq 103/165 (62.42 %) was higher than that of Indonesia 27/60 (45 %). The main dermatophyte species found in canine with dermatophytosis in both countries were Microsporum canis, with 62.96 % in Indonesia and 70.87 % in Iraq, followed by Trichophyton sp. Other species that infect dogs in Iraq were Microsporum audouinii and Microsporum gypseum. The result of this study serves only as an illustration on how the prevalence and causative agents of canine dermatophytosis can be different in Indonesia and Iraq as the samples obtained only represented a small percentage of both countries. Microsporum canis is the predominant causative species of canine dermatophytosis in both Indonesia and Iraq.

Kata Kunci : Dermatophytes, dogs, Indonesia, Iraq, prevalence