Laporkan Masalah

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI LERENG TENGGARA GUNUNG MERAPI, KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

TEDY HANDOYO RUSLI, Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D.

2021 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dengan tumbuhan. Jenis tumbuhan yang terdapat di lereng tenggara Gunung Merapi di manfaatkan masyarakat untuk berbagai kerperluan terutama tumbuhan berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat dan mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan tersebut. Penelitian dilakukan di lereng tenggara Gunung Merapi lebih tepatnya di Kecamatan Kemalang. Penentuan sampel dilakukan dengan memperhatikan pembatasan golongan masyarakat, meliputi tokoh kunci dan masyarakat dengan pengalaman mengobati menggunakan tumbuhan. Metode pengambilan data menggunakan Snowball Sampling. Observasi digunakan dalam pengumpulan data. Analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan jenis tumbuhan berkhasiat obat yang diketahui masyarakat sebanyak 75 jenis dengan 36 famili. Famili paling banyak dijadikan obat adalah dari famili Zingiberaceae, Fabaceae, Asteraceae, dan Apiaceae. Jenis yang banyak diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kemalang adalah lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit), pepaya (Carica papaya L.), jipan/labu siam (Sechium edule), pegagan/tapak kuda (Hydrocotyle asiatica L.), jahe merah (Zingiber officinale var rubrum Theila de), dan temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.). Cara pemanfaatan tumbuhan sebagai obat dapat dengan cara ditumbuk, dioles, ditempel, dikunyah, diparut, dibakar, digelintir, dan direbus.

Ethnobotani is a science that learns about human interaction with plants. Types of plants located on the southeast slope of Mount Merapi are utilized by the community for various needs, especially medicinal plants. This research aims to find out the types of medical plants used by the community and know how to use the plant. The research was conducted on the southeast slope of Mount Merapi, more precisely in Kemalang Subdistrict. The determination of samples is done by paying attention to the restrictions of the community, including key figures and communities with experience of treating using plants. Data retrieval method using Snowball Sampling. Observation is used in data collection. Data analysis is used descriptive quantitative and qualitative methods. The results showed the type of medicinal plants known to the public as many as 75 types with 36 families. The most drug-taking families are the Zingiberaceae, Fabaceae, Asteraceae, and Apiaceae families. The types that are widely known and utilized by the Kemalang community are lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit), papaya (Carica papaya L.), siamese jipan/pumpkin (Sechium edule), pegagan/tapak kuda (Hydrocotyle asiatica L.), red ginger (Zingiber officinale var rubrum Theila de), and temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.). How to use plants as a medicine can be pounded, smeared, pasted, chewed, shredded, burned, twisted, and boiled.

Kata Kunci : Etnobotani, Tumbuhan Obat, Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang

  1. D3-2021-416657-abstract.pdf  
  2. D3-2021-416657-bibliography.pdf  
  3. D3-2021-416657-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2021-416657-title.pdf