ANALISIS TEKS PUTUSAN TINGKAT BANDING DAN KASASI PERKARA PERCERAIAN PADA PASANGAN MUSLIM
ENI SUGIHARYANTI, Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A.; Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORABahasa memiliki berbagai variasi salah satunya adalah bahasa hukum. Variasi tersebut dapat ditemukan contohnya dalam putusan pengadilan seperti putusan banding dan kasasi. Putusan, baik Putusan Banding yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Agama maupun Putusan Kasasi yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung menggunakan variasi khusus yang sering tidak dapat dipahami oleh orang terutama yang memang tidak berkecimpung dalam dunia hukum. Sebuah putusan memiliki struktur teks yang khas yang berbeda dengan dokumen hukum tertulis lainnya. Kekhususan sebuah teks hukum kemungkinan dipengaruhi oleh sifat bahasa hukum yang redundan, kaya akan istilah-istilah hukum asing yang tidak selalu dipahami oleh pembaca, dan kalimat yang panjang. Dokumen hukum membawa sifat-sifat itu karena sebuah dokumen hukum dikondisikan untuk mampu mengelaborasi semua poin-poin penting yang harus disampaikan dengan sangat jelas. Hal itulah yang mungkin menghasilkan sebuah teks yang agak sulit dipahami. Maka untuk mendapatkan pemahaman lebih luas mengenai bahasa hukum yang ada dalam dua dokumen surat putusan penelitian ini dilakukan untuk mengkaji struktur putusan sekaligus fungsi bahasa yang terdapat di dalam teks-teks hukum tersebut. Fungsi bahasa yang dimaksud adalah fungsi interpersonal, ideasional, dan tektual. Selain itu, penelitian mengenai bahasa dalam putusan juga diiringi dengan penelitian mengenai konteks karena bahasa dalam mewujudkan teks tidak dapat dilepaskan dari konteksnya. Untuk keperluan analisis, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan data yang berasal dari Putusan Banding yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Nomor 378/Pdt.G/2013/PTA.Sby dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 210 K/Ag/2014. Peneliti mendasarkan analisis pada teori Linguistik Fungsional Sistemik yang diungkapkan oleh Halliday (2004). Hasil peneliti mengungkapkan bahwa fungsi interpersonal menggunakan fungsi ujaran berupa pernyataan, bahkan perintah pun diwujudkan dalam pernyataan. Fungsi ideasional dalam putusan banding dan kasasi yang didominasi oleh tipe proses material untuk menunjukkan bahwa proses yang terdapat di dalam teks merupakan proses yang konkrit atau tindakan yang riil. Fungsi tekstual pada kedua teks ditunjukkan oleh tema yang menggunakan doa yang diambil dari budaya Arab-Islam. Pemilihan tema tersebut mengandung makna bahwa yang ada di dalam teks memiliki kekuatan tinggi untuk mengikat orang-orang yang terlibat/disebutkan di dalam teks. Konteks situasi sangat memperngaruhi organisasi teks. konteks budaya yang terdapat dalam teks menunjukkan bahwa jenis teks putusan digolongkan sebagai jenis direktif/preskriptif sekaligus deskriptif yang dipengaruhi oleh sasaran teks itu.
One variety known in human language is language of the law. That variety of language can be found in court decrees i.e. appeal documents. Decrees, which are issued by the Religious High Court or the Supreme Court, use special variations that are often incomprehensible to people, especially those who are laymen to the legal domain. A decree has a distinctive text structure which is different from other written legal documents. The specificity of a legal text is likely influenced by the redundant nature of the legal language, the richness of foreign legal terms which is not always understood by readers, or the use of long sentences. Legal documents carry these characteristics because legal documents are conditioned to be able to elaborate on all important points that must be conveyed very clearly. This may result in a text that is a little difficult to understand. Therefore, this study was conducted to examine the structure of the decree as well as the function of the language which is used in those legal texts. The language functions discussed in this study encompass interpersonal, ideational, and intellectual function. In addition, research on language in decisions is also accompanied by research on context because language cannot be separated from its context in to realizing text. For the purposes of analysis, researcher used qualitative research methods using data which are derived from the Appeal Decree issued by the Surabaya High Religious Court Number 378 / Pdt.G / 2013 / PTA.Sby and the Supreme Court decree Number 210 K / Ag / 2014. The research conducted was based on the Systemic Functional Linguistics approach by Halliday (2004). The results show that the interpersonal function uses speech function dominantly in the form of statements, even in the imperative clauses. The ideational function of the decrees is dominated by the type of material process to show that the process contained in the text is a real action. The textual function of both texts is indicated by the theme that uses prayers taken from Arabic-Islamic culture. The choice of the theme implies that what is in the text has a high power to bind the people involved / mentioned in the text. The context of the situation greatly influences the organization of the text. The cultural context contained in the text shows that the type of the two texts is classified as well directive/ prescriptive and descriptive which is influenced by the target of the text.
Kata Kunci : teks hukum, putusan pengadilan, struktur teks, metafungsi bahasa, konteks situasi, konteks budaya