Laporkan Masalah

Konservasi Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di Taman Nasional Bali Barat Melalui Masyarakat Kawasan Penyangga

NATHANAEL BOYKE O., Dr. Ir. Lies Rahayu W.F., M.P.; Dr. Sena Adi Subrata, S.Hut, M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan satwa yang dilindungi UU No.5 Tahun 1990 dan diperkuat oleh PP No.7 Tahun 1999. Jalak Bali merupakan satwa endemik pulau Bali yang terancam punah oleh beberapa faktor, salah satunya perburuan ilegal oleh masyarakat sehingga populasi Jalak Bali berfluktuasi dari tahun ke tahun. Tahun 2007 ditetapkan UU No.40 yang mengatur Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang salah satu aspeknya adalah konservasi melalui pemberdayaan masyarakat dan tahun 2013 ditetapkan Rencana Induk (Grand Design) oleh Taman Nasinonal Bali Barat (TNBB) yang berupaya memberdayakan masyarkat dalam konservasi Jalak Bali. Setelah itu populasi Jalak Bali berkembang secara konstan dari tahun 2013 hingga 2019. Masyarakat menjadi pemeran penting dalam konservasi Jalak bali. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui motivasi masyarakat desa penyangga kawasan TNBB melakukan konservasi burung Jalak Bali, serta menjelaskan cara konservasi Jalak Bali oleh TNBB melalui masyarakat. Penelitian ini telah dilakukan pada Februari 2020 hingga Maret 2020. Pengambilan data motivasi masyarakat dilakukan dengan observasi, studi pustaka dan wawancara di kawasan desa penyangga dan cara kerja TNBB dilakukan dengan analisis dokumen 'Rencana Induk (Grand Design) Pelestarian Curik Bali di Taman Nasional Bali Barat 2013-2017'. Wawancara dengan menggunakan in-depth interview dengan purposive sampling, dalam teknik purposive sampling ini menggunakan Snowball sampling dengan purposive start. Sedangkan pengumpulan data cara kerja konservasi Jalak Bali oleh TNBB dilakukan dengan analisis dokumen. Data motivasi masyarakat serta cara kerja TNBB dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan motivasi masyarakat berpartisipasi dalam konservasi Jalak Bali dikarenakan motivasi finansial, hobi, konservasi dan sosial. Cara kerja TNBB dalam konservasi Jalak Bali telah dimulai semenjak tahun 1995 melalu strategi registrasi, penelitian ekologi, kegiatan konservasi dan pendidikan konservasi. Tahun 2012 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) TNBB merancang Rencana Induk (Grand Design) yaitu rangkaian tindakan konservasi Jalak Bali di kawasan TNBB dalam rentang waktu 2013-2017. Rencana Induk memiliki strategi peningkatan populasi Jalak Bali di alam, pembinaan habitat alami Jalak Bali, penanganan perburuan liar Jalak Bali, pengelolaan Jalak Bali hasil penangkaran, peningkatan prasarana dan sarana dalam pelestarian Jalak Bali dan peningkatan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan strategi.

Bali Starling (Leucopsar rothschildi) is an animal protected by UU No.5 of 1990 and strengthened by PP No.7 of 1999. Bali Starling is an endemic animal of the island of Bali which is threatened with extinction by several factors, one of which is illegal hunting by the community so that the Bali Starling population fluctuates from year to year. In 2007, UU No.40 was stipulated which regulates Corporate Social Responsibility (CSR), one of which is conservation through community empowerment and in 2013 a Grand Design was established by the West Bali Nasinonal Park (TNBB) which seeks to empower the community in the conservation of Bali Starling. After that the Bali Starling population grew constantly from 2013 to 2019. The community has become an important role in the conservation of Bali Starling. Therefore, the purpose of this research is to find out the motivation of the community in the buffer zone of the TNBB area to conserve Bali Starling, and to explain how to conserve Bali Starling by TNBB through the community. This research was conducted from February 2020 to March 2020. Community motivation data was collected by observation, literature study and interviews in the buffer zone community area and the workings of TNBB were carried out by analyzing the document 'Rencana Induk (Grand Design) Pelestarian Curik Bali di Taman Nasional Bali Barat 2013-2017'. Interviews using in-depth interviews with purposive sampling, in this purposive sampling technique using snowball sampling with purposive start. Meanwhile, collected data on how TNBB conserve Bali Starling by analyzing documents. Data on community motivation and the workings of TNBB were analyzed using descriptive qualitative methods. The results showed that people's motivation to participate in Bali Starling conservation was due to financial, hobby, conservation and social motivations. The way TNBB works in Bali Starling conservation has been started since 1995 through a registration strategy, ecological research, conservation activities and conservation education. In 2012 the TNBB Technical Implementation Unit (UPT) designed a Grand Design, namely a series of Bali Starling conservation actions in the TNBB area in the 2013-2017 timeframe. The Grand Design has a strategy of increasing the population of Bali Starling in nature, fostering the natural habitat of the Bali Starling, handling illegal hunting of the Bali Starling, managing the captive Bali Starling, improving infrastructure and facilities in Bali Starling conservation and increasing support from various strategic stakeholders.

Kata Kunci : Jalak Bali, konservasi, motivasi, masyarakat, Taman Nasional Bali Barat

  1. S1-2020-382903-abstract.pdf  
  2. S1-2020-382903-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-382903-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-382903-title.pdf