Gerabah Situs Gunungwingko, Bantul, DIY: Kajian Terhadap Inklusi dan Matriks Tanah Liat
WIJI TRI NINGSIH, Dr. Anggraeni, M.A.
2021 | Skripsi | S1 ARKEOLOGISitus Gunungwingko terletak di pesisir selatan Yogyakarta, yaitu Kecamatan Sanden, Bantul dan memiliki empat lapisan budaya dengan periode waktu yang berbeda. Temuan artefak yang paling banyak berupa fragmen gerabah. Pada penelitian ini, analisis bahan dilakukan pada fragmen gerabah dengan tujuan untuk mengetahui variasi inklusi gerabah dari empat lapisan budaya di Situs Gunungwingko. Selain itu, untuk mengetahui asal bahan tanah liat yang digunakan di Gunungwingko dilakukan perbandingan bahan gerabah yang diambil dari dua perajin gerabah Kasongan dan satu perajin gerabah Pundong, karena tidak adanya bahan pembuatan gerabah di Situs Gunungwingko. Metode analisis yang digunakan meliputi pengamatan terhadap inklusi gerabah dan komposisi unsur kimia matriks tanah liat yang digunakan. Sampel yang digunakan berjumlah 41 buah, yaitu 38 sampel fragmen gerabah Situs Gunungwingko, dua fragmen gerabah dari perajin gerabah Kasongan, dan satu fragmen gerabah dari perajin gerabah Pundong. Analisis inklusi pada 41 sampel dilakukan untuk mengidentifikasi ukuran butir, persentase butir, dan sortasi secara mikroskopis. Selanjutnya untuk analisis matriks tanah liat diambil 19 sampel fragmen gerabah dari Situs Gunungwingko ditambah dua gerabah dari perajin Kasongan, dan satu gerabah dari perajin Pundong. Analisis unsur kimia matriks tanah liat dilakukan secara mikroskopis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM). Tujuannya untuk mengetahui pengelompokan gerabah berdasarkan komposisi unsur kimia yang terkandung dalam matriks tanah liat. Hasil dari analisis inklusi menunjukkan bahwa gerabah dari Situs Gunungwingko, Kasongan, dan Pundong memiliki kelompok yang bervariasi. Analisis unsur kimia digunakan untuk memastikan kelompok yang sudah terbentuk. Berdasarkan hasil analisis unsur kimia matriks tanah liat diketahui bahwa bahan gerabah Gunungwingko memiliki kesamaan dengan bahan gerabah dari perajin Kasongan dan perajin Pundong. Dengan demikian, sampel-sampel gerabah yang memiliki inklusi yang berbeda namun berada dalam kelompok matriks tanah liat yang sama, kemungkinan berasal dari sumber bahan yang sama. Hal ini berlaku untuk semua sampel gerabah di sepanjang masa penghunian situs.
Gunungwingko Site located in south coast of Yogyakarta, in Sanden District, Bantul and has four cultural layers with different time period. Mostly found artefacts were pottery fragments. In this research, material analysis carried out on pottery fragments with purpose to understand the inclusion variations of pottery from four cultural layers of Gunungwingko Site. It is also to understand the utilized clay source by comparing pottery material used by craftsman in present time taken from two pottery craftsmen in Kasongan and one pottery craftsman in Pundong, because of the unavailability of pottery material in Gunungwingko Site. Methods of analysis used in this research consist of observation on pottery inclusion and chemical composition of used clay matrix. A total of 41 samples were used, consist of 38 pottery fragment samples from Gunungwingko Site, two pottery fragment samples from pottery craftsmen in Kasongan, and one pottery fragment sample from pottery craftsmen in Pundong. Inclusion analyses on 41 samples were conducted microscopically to identify grain size, grain percentage, and sorting. Clay matrix analyses conducted on 19 pottery fragment samples from Gunungwingko Site, with addition of two pottery from Kasongan and one pottery from Pundong. Clay matrix chemical element analysis conducted microscopically using Scanning Electron Microscopy (SEM) in The Integrated Research and Testing Laboratory Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM). The purpose is to understand the pottery clustering based on chemical element composition contained in clay matrix. From the result of inclusion analysis, it is showed that pottery from Gunungwingko Site, Kasongan, and Pundong have varied cluster. Chemical element analysis used to ensure the formed clusters. Based on the result of clay matrix chemical element analysis, it is revealed that pottery material from Gunungwingko Site has similarity with pottery material from Kasongan craftsmen and Pundong craftsman. Therefore, pottery samples with different inclusion but in the same clay matrix cluster, possibly come from the same source. This applies on all pottery samples throughout site occupancy period.
Kata Kunci : Gerabah Gunungwingko, Bantul, analisis inklusi, unsur kimia tanah liat, SEM