Trauma Psikologis Berakibat Kematian Pada Masa COVID-19
YUNIAR GALUH L, Prof. Dr. Irwan Abdullah
2021 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAPandemi Covid-19 yang muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, China telah menjadi suatu krisis kesehatan global. Penularan virus yang masif di berbagai wilayah mendorong pemerintah untuk menetapkan kebijakan pembatasan sosial (physical distancing) dan lockdown serta isolasi mandiri untuk mengendalikan penyebarannya. Pada nyatanya kebijakan pembatasan yang diterapkan pemerintah telah memengaruhi kesehatan mental dari masyarakat. Pada akhirnya pembatasan sosial menciptakan suatu tekanan psikologis berupa rasa kesepian, ketakutan dan kecemasan yang turut beresiko meningkatkan kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengetahui bagaimana kondisi traumatis masyarakat berkontribusi dalam peningkatan angka kematian di masa pandemi. Sejalan dengan itu, penelitian ditujukan untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian mengenai bagaimana intensitas kematian yang berhubungan dengan trauma psikologis terjadi pada masa pandemi Covid-19, bagaimana trauma psikologis tersebut dapat memengaruhi tingkat kematian pada masa Covid-19, dan bagaimana respons pada tataran individu, keluarga, dan komunitas memengaruhi trauma psikologis yang berakibat pada kematian pada masa pandemi. Untuk mengetahui jawaban dari ketiga pertanyaan penelitian digunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan berita online yang dilakukan sejak September sampai Desember 2020. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kata kunci "Kematian di masa pandemi Covid-19" dan difokuskan pada kasus-kasus bunuh diriyang kemudian diseleksi menjadi 44 kasus kematian yang terjadi selama pandemi Covid-19. Penelitian ini memfokuskan pada fenomena kematian dengan menggunakan pendekatan etnografi virtual seperti yang telah dilakukan pada studi-studi antropologi sebelumnya. Hasil penelitian menemukan bahwa persebaran Covid-19 telah menciptakan sebuah trauma psikologis yang berupa ketakutan, kecemasan, dan kepanikan di masa pandemi. Pengalaman traumatis tersebut mendorong terjadinya depresi yang mempengaruhi mempengaruhi pemaknaan dan respons masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kesalahan dalam memaknai Covid-19 pada nyatanya memicu terjadinya bunuh diri sehingga intensitas kematian di masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Selain bunuh diri, kesalahan dalam memaknai Covid-19 menghasilkan ketidakpedulian dan pengabaian terhadap orang sakit yang berujung pada kematian. Meningkatnya kematian di masa pandemi Covid-19 juga dipengaruhi oleh beberapa indikator seperti perubahan sosial-ekonomi, kegagalan adaptasi, misinformasi, lemahnya pendidikan publik dan rendahnya partisipasi masyarakat.Melalui beberapa indikator tersebut dapat terlihat sebuah fakta bahwa ketidaktahuan dan ketakutan masyarakat menjadi alasan banyak terjadinya tindakan salah kaprah yang berujung pada kematian di masa pandemi khusunya tindakan bunuh diri.
The Covid-19 pandemic that first emerged in December 2019 in Wuhan, China has become a sign of a global health crisis. The massive virus transmission in various regions has prompted the government to establish policies of social distancing, lockdown and independent isolation to control its spread. The government-imposed restrictive policy has affected the mental health of the public. In the end, social restrictions create a psychological stress in the form of loneliness, fear and anxiety which also increases the risk of death. This research was conducted to identify and find out how traumatic conditions in society have contributed to the increase in mortality during a pandemic. In line with that, this study is aimed at answering three research questions regarding how the intensity of death associated with psychological trauma occurred during the Covid-19 pandemic, how psychological trauma can affect mortality rates during the Covid-19 period, and how it responds at the individual level. family and community level influence the psychological trauma that results in death during a pandemic. To find out the answers to the three research questions, a qualitative research method was employed that based on data sources in the form of books, journals and online news published from September to December 2020. The data collection process was carried out using the keyword "death during the Covid-19 pandemic" and focused in the cases of suicide which were then selected into 44 cases of deaths that occurred during the Covid-19 pandemic. This study focuses on the phenomenon of death using a virtual ethnographic approach as has been done in previous anthropological studies. The results of the study found that the spread of Covid-19 had created a psychological trauma in the form of fear, anxiety and panic during the pandemic. This traumatic experience led to depression which affected the meaning and response of society in the face of the Covid-19 pandemic. Misleading in interpreting Covid-19 have actually triggered suicide so that the intensity of death during the Covid-19 pandemic has increased. In addition to suicide, mistakes in interpreting Covid-19 result in indifference and neglect of the sick, which leads to death. The increase in mortality during the Covid-19 pandemic was also influenced by several indicators such as socio-economic changes, failure of adaptation, misinformation, weak public education, and low public participation. Through these indicators, it can be seen that the fact that people's ignorance and fear are the reasons for many misguided actions that lead to death during the pandemic, especially suicide.
Kata Kunci : Kematian, Trauma Psikologis, Covid-19, Salah Kaprah