Laporkan Masalah

TRADISI MENGANYAM PADA MASYARAKAT SUKU DAYAK DI KELURAHAN MENGKATIP, KECAMATAN DUSUN HILIR, KABUPATEN BARITO SELATAN (STUDI ETNOARKEOLOGI)

DOMINICUS EDWIG P, Dr. Anggraeni, M.A

2021 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Penelitian yang berjudul Tradisi Menganyam pada Masyarakat Suku Dayak di Kelurahan Mengkatip, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Studi Etnoarkeologi) ini dimaksudkan untuk menjawab masalah bahan baku, motif hias, dan fungsi yang terkait dengan pembuatan anyaman pada masyarakat tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendokumentasikan tradisi pembuatan anyaman yang masih lestari hingga masa kini. Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat menjadi data etnografi yang dapat digunakan untuk merekonstruksi tradisi menganyam, khususnya pada masyarakat Dayak di wilayah lain di Kalimantan Tengah, yang sekarang sudah hilang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Etnoarkeologi dengan menggunakan penalaran induktif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada perajin anyaman di Mengkatip dan terlibat langsung dalam kegiatan yang diteliti. Dalam penelitian ini juga dilakukan pendokumentasian secara visual dalam bentuk video dan foto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perajin anyaman di Mengkatip menggunakan bahan baku rotan dalam menghasilkan anyaman bermotif hias. Motif anyaman tersebut dibuat tanpa mengikuti teknik tertentu, tetapi melalui peniruan terhadap anyaman yang sudah ada atau menggunakan imajinasi dari perajin sendiri. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa motif anyaman rotan yang khas di Mengakatip, yaitu Darek Memunuk, Darek Mata Punai, Darek Banama Tingang, Darek Sandung, Darek Pambelum, dan Darek Batang Maharanda, merupakan variasi motif yang dikembangkan dari motif hias anyaman yang secara umum ada di Kalimantan Tengah.

The study, entitled "Weaving Traditions in Dayak Communities in Mengkatip Village, Dusun Hilir District, South Barito Regency (Ethnoarcheology Study)" is to answer the problem of raw materials, decorative motifs, and functions related to making wicker in these communities. The purpose of this research is to see and document the tradition of weaving which is still sustainable today. It is also hoped that the results of this study can become ethnographic data that can be used to reconstruct the tradition of weaving, especially among the Dayak people in other areas in Central Kalimantan, which are now lost. This study uses an ethnoarcheological approach using inductive reasoning. Data collection was carried out through interviews with weavers at Mengkatip and being directly involved in the activities under study. This research also conducted visual documentation in the form of videos and photos. The results of this study indicate that weaving craftsmen at Mengkatip use rattan as raw material to produce decorative motifs of plait. The woven motifs are made without following certain techniques, but through imitating existing plaits or using the craftsmen's own technology. Based on the results of the interview, it is known that the typical rattan woven motifs in Mengakatip, namely Darek Memunuk, Darek Mata Punai, Darek Banama Tingang, Darek Sandung, Darek Pambelum, and Darek Batang Maharanda, are a variety of motifs developed from woven decorative motifs that are generally found in Central Kalimantan.

Kata Kunci : anyaman, suku Dayak, Mengkatip, rotan, makna motif hias

  1. S1-2021-353645-abstract .pdf  
  2. S1-2021-353645-bibliography .pdf  
  3. S1-2021-353645-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-353645-title.pdf