Analisis Biaya Operasional dan Pendapatan Angkutan Umum Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Pada Rute Jogja-Wates

HEDIANTORO, Suwardo, S.T., M.T., Ph.D.

2021 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) Rute Jogja-Wates merupakan trasnportasi pengangkutan penumpang yang melayani perjalanan dari Terminal Giwangan (Tipe A) menuju Terminal Wates (Tipe B) dan sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis berapa biaya operasional kendaraan, tarif, dan pendapatan pemilik angkutan umum. Untuk analisis pendapatan, akan dibuat skema tarif baru yang menjadi tarif tem oritis yang nantinya perhitungan tarif tersebut akan dibandingkan tarif berlaku di lapangan dan tarif yang ditetapkan pemerintah. Besarnya tarif teoritis dan pendapatan AKDP sangat bergantung pada biaya yang dikeluarkan untuk operasional angkutan dan jumlah pengguna jasa. Data untuk analisis meliputi wawancara beban-beban biaya yang terkait dengan operasional AKDP, jumlah penumpang angkutan selama 4 hari (14-17 November 2020), panjang trayek dan tarif di lapangan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor muat penumpang, analisis biaya operasional kendaraan, analisis biaya pokok pelayanan, evaluasi tarif yang berlaku dan pendapatan pemilik angkutan umum. Hasil penelitian diperoleh bahwa tarif rata-rata teoritis sebesar Rp280,13/ pnp-km, sedangkan untuk tarif pemerintah yang juga menjadi tarif maksimum di lapangan sebesar Rp277,78/ pnp-km. Pendapatan rata-rata harian yang diperoleh operator AKDP sebesar Rp280.875,44/ bus-round trip, sedangkan biaya pokok pelayanan sebesar Rp202.147,20/ bus-round trip. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa secara rata-rata operator mengalami keuntungan, tetapi keuntungan diperoleh tergantung kondisi faktor muat. Pada kondisi hari libur dan hari kerja terjadi perbedaan kondisi dan perlu adanya penyesuaian tarif.

Inter Urban Transportation (AKDP) Jogja-Wates Route is a public transportation that serves trips from Giwangan Terminal (Type A) to Wates Terminal (Type B) round trip. The purpose of this study is to analyze how vehicle operating costs, rates, and income of public transport owners are. For revenue analysis, a new tariff scheme will be drawn up which will become a theoretical rate, which will later calculate the tariff will be compared to the prevailing rates in the field and rates set by the government. The amount of the theoretical rates and AKDP revenue really depends on the costs incurred for transportation operations and the number of service users. The data for analysis include direct interviews of costs associated with AKDP operations, the number of transport passengers for 4 days (14-17 November 2020), route lengths and field fares. The analysis method used is the analysis of passenger load factors, analysis of vehicle operating costs, analysis of cost of service, evaluation of applicable rates and income of public transport owners. The results showed that the theoretical average rates is Rp280.13/ pnp-km, while the government rates which is also the maximum rates in the field is Rp277.78/ pnp-km. The average daily income obtained by the AKDP operator is Rp280.875,44/bus-round trip, while the cost of basic services is Rp202.147,20/ bus-round trip. Based on the calculation results, it is found that on average the operators experience profits, but the profits are obtained depending on the load factor conditions. On holidays and working days there are different conditions and there is a need for tariff adjustments.

Kata Kunci : Tarif Teoritis, Biaya Operasional Kendaraan, Biaya Pokok Pelayanan, Pendapatan angkutan. Theoretical Rates, Vehicle Operational Costs, Service Cost, Transportation revenue.