Laporkan Masalah

Analisis Respon Kowangan akibat Input Getaran Pelat Kendhang pada Posisi yang Bervariasi dengan Simulasi Modal Dynamic menggunakan ABAQUS

M DENI SHAFRISAR, Dr. Indraswari Kusumaningtyas, S.T., M.Sc

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK MESIN

Bundengan adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Bundengan terdiri dari tiga komponen utama yang memiliki nilai keunikan tersendiri, antara lain kowangan yang berbentuk menyerupai perisai yang berfungsi sebagai resonator, senar sebagai sumber bunyi yang dapat mengimitasi bunyi kempul, kenong, kethuk, dan gong, serta pelat bambu yang diselipkan pada anyaman kowangan. Pelat bambu berfungsi sebagai sumber bunyi yang dapat mengimitasi bunyi kendhang. Pada saat bundengan dimainkan, bunyi yang dihasilkan akan berasal dari masing-masing komponen bundengan yang saling berinteraksi satu sama lain. Salah satu interaksi yang terjadi adalah interaksi antara kowangan dan pelat bambu yang menghasilkan bunyi mirip kendhang. Penelitian ini akan berfokus pada respon kowangan akibat interaksi dengan pelat bambu. Respon tersebut diperoleh dari simulasi modal dynamic menggunakan perangkat lunak ABAQUS dengan memodelkan input gaya getaran pelat bambu dengan panjang yang bervariasi. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan posisi penambatan pelat pada beberapa posisi. Hasil simulasi ditampilkan dalam grafik spektrum untuk masing-masing panjang pelat kendhang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tepi posisi input gaya getar, spektrum dari respon yang dihasilkan oleh kowangan akan memiliki amplitudo yang relatif lebih besar daripada sprektrum dari respon pada bagian tengah kowangan. Besarnya spektrum dari respon kowangan di bagian tepi kowangan kemungkinan disebabkan oleh nilai kekakuan yang relatif lebih kecil pada tepi kowangan daripada di tengah kowangan. Bentuk kowangan yang kuncup pada bagian atas menyebabkan perbedaan kelengkungan, sehingga kekakuan pada bagian tersebut menjadi berbeda.

Bundengan is one of the traditional musical instruments from Wonosobo, Central Java. Bundengan consists of three main components which has their own uniqueness. First, kowangan that has a shield-shaped structure acts as a resonator. Second, strings that act as sound sources imitate the sound of kempul, kenong, kethuk, and gong (metal-like-sound). And third, bamboo plates that are tucked in the kowangan's lattice are used to imitate the sound of kendhang (drum-like-sound). When the bundengan is played, the resulting sound comes from the interaction between the components. One of the interactions that happens is between the kowangan and bamboo plates which produces kendhang sound (drum-like-sound). This research focuses on the response of the kowangan due to its interaction with the bamboo plates. The response is obtained by modal dynamic simulation of the kowangan using ABAQUS software. These simulations model the bamboo plates input as a vibration force with varying frequency depending on the bamboo plate's length. Simulations are varied based on several different positions of the bamboo plates input. The result of the data is shown up as spectrum graphs bamboo plates lengths. From the simulation, data shows that the response spectrum of the kowangan is relatively larger when the vibrating force input is closer to the edge, compared to when the vibrating force is put in the middle of the kowangan. This is probably due to the smaller stiffness value at the edge of the kowangan than in the middle of the kowangan. The shape of the kowangan at the top part causes different curvatures at the edge and middle of the kowangan, which influence the stiffness.

Kata Kunci : Bundengan, Kowangan, Pelat bambu, Simulasi modal dynamic, Spektrum, Kekakuan

  1. S1-2021-400213-abstract.pdf  
  2. S1-2021-400213-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-400213-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-400213-title.pdf